Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama merinci pembagian dividen itu terdiri dari dividen biasa 70 persen dan 29 persen sebagai spesial dividen. "Pembayaran dividen total 99 persen dari laba bersih akan dibayarkan paling lambat satu bulan setelah RUPST," kata Hendra, Jumat, 14 April 2023.
Jika dirinci lagi, rasio dividen 70 persen akan dibagikan Rp15,17 per lembar kepada pemodal yang tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) penutupan 4 Mei 2023. Sedangkan spesial dividen 29 persen akan dibagikan Rp6,26 per lembar kepada pemodal pada tanggal yang sama.
"Dividen tunai itu akan dibayarkan ke Rekening Dana Nasabah (RDN) pada 17 Mei 2023," jelas dia.
Baca: Harap Tenang, Kecerdasan Buatan Takkan Gantikan Manusia, Ini Alasannya! |
Sementara itu, Direktur Utama MTEL Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan, pembagian dividen itu sebagai bentuk komitmen untuk memberikan nilai terbaik kepada para pemegang saham. Sedangkan guna melanjutkan pertumbuhan kinerja positif di tahun ini, perseroan menyusun strategi pengembangan ekosistem menara.
"Upaya tersebut dengan terus menjaga pertumbuhan bisnis organik, ekspansi layanan pada ekosistem menara, dan menangkap peluang inorganik," tutur Teddy.
Dirinya mengeklaim rencana bisnis ini menegaskan Mitratel sebagai perusahaan solusi infrastruktur digital (Digital InfraCo) terbesar yang independen lantaran memiliki menara telekomunikasi terbanyak atau memiliki tower sebanyak 35.418 unit serta dilengkapi layanan pendukung digital dalam ekosistem menara.
"Seperti Tower Fiberization, power-as-a-service, dan infrastructure-as-a-service untuk mendukung peningkatan layanan dari operator seluler," tuturnya.
Anggaran belanja modal
Lebih lanjut, Mitratel menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp7 triliun untuk menunjang rencana pengembangan usaha organik dan inorganik di tahun ini yang diharapkan bisa meningkatkan performa kinerja perusahaan.
Selain mata acara penetapan penggunaan laba bersih tersebut, RUPST Mitratel 2022 membahas sembilan mata acara lainnya, di antaranya Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2022, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris. Selain itu, juga dibahas Laporan Keuangan Tahun Buku 2022 dan pembebasan tanggung jawab anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Sedangkan pada 2022, Mitratel mencatat pendapatan senilai Rp7,73 triliun atau naik 12,51 persen dari Rp6,87 triliun di 2021. Pada periode ini, Mitratel mengantongi laba bersih sebesar Rp1,78 triliun, melonjak 29,25 persen dari Rp 1,38 triliun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Selain mata acara penetapan penggunaan laba bersih tersebut, RUPST Mitratel 2022 membahas sembilan mata acara lainnya, di antaranya Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2022, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris. Selain itu, juga dibahas Laporan Keuangan Tahun Buku 2022 dan pembebasan tanggung jawab anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Sedangkan pada 2022, Mitratel mencatat pendapatan senilai Rp7,73 triliun atau naik 12,51 persen dari Rp6,87 triliun di 2021. Pada periode ini, Mitratel mengantongi laba bersih sebesar Rp1,78 triliun, melonjak 29,25 persen dari Rp 1,38 triliun.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News