Tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru di 2019 sudah mencapai 76,19 persen. Angka tersebut diharapkan meningkat dan mencapai target 90 persen pada 2024.
Head of Group Insurance and Affinity Great Eastern Life Indonesia Daniel Herjun Putranto mengatakan untuk mendukung tercapainya target tersebut Great Eastern Life Indonesia bekerja sama dengan Optik Melawai. Program kolaborasi tersebut adalah kerja sama untuk memasarkan produk Asuransi GREAT Pro Solution melalui referensi yang dilakukan oleh Optik Melawai.
"Program kolaborasi untuk mempermudah masyarakat Indonesia mendapatkan produk proteksi yang sesuai," kata Daniel, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 21 Oktober 2022.
Baca: Mindful Shopping |
Produk asuransi tersebut merupakan produk yang memberikan manfaat meninggal dunia karena kecelakaan sebagai produk dasar. Sebagai permulaan, program kolaborasi ini tersedia di 50 cabang Optik Melawai pilihan di seluruh Indonesia.
Daniel menambahkan baik Great Eastern Life Indonesia maupun Optik Melawai berharap bahwa program kolaborasi ini dapat dirasakan manfaatnya oleh semua masyarakat Indonesia. Semakin banyak akses terhadap produk proteksi yang tersedia, tambahnya, tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia pun akan semakin meningkat.
"Jika sudah ada produk proteksi yang sesuai, masyarakat Indonesia dapat menjalankan hidup dengan tenang," tukasnya.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus melakukan percepatan perluasan akses atau inklusi keuangan masyarakat. Hal itu guna mendukung prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembangunan nasional.
Melalui kemudahan akses keuangan, masyarakat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara lebih optimal dalam merencanakan keuangannya seperti untuk menabung, mendukung kegiatan usaha, berinvestasi, dan melakukan proteksi aset atau jiwanya.
Untuk terus meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan serta mendorong akselerasi penambahan jumlah rekening tabungan, OJK bersama dengan Kementerian/Lembaga beserta Lembaga Jasa Keuangan (LJK) menggelar Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022 pada Oktober ini.
Anggota DK OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan BIK sebagai agenda nasional yang dilakukan secara berkesinambungan setiap tahunnya diharapkan semakin memperkuat komitmen dan dukungan dari seluruh stakeholders dalam rangka pemenuhan dan peningkatan akses keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Perluasan akses keuangan di masyarakat akan membantu memperkuat perekonomian nasional," pungkas Friderica.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News