Tantangan di Masa Pandemi
Berbagai upaya telah dilakukan BTN untuk dapat mencapai target realisasi tersebut, di tengah tantangan kondisi ekonomi yang berada di ambang resesi akibat pandemi covid-19. Tantangan tersebut antara lain penyelesaian pembangunan rumah KPR yang terhambat karena ketidaktersediaan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) seperti listrik dan air, serta jalan dan saluran.Selain itu menurunnya daya beli akibat pembatasan aktivitas sosial di masa pandemi, serta kehati-hatian dalam penyaluran kredit khususnya terhadap calon debitur yang terdampak covid-19. Pahala menegaskan, dalam merealisasikan penyaluran kredit, BTN tetap memegang prinsip kehati-hatian agar rasio kredit bermasalah terjaga dan debitur juga tidak terbebani dengan cicilan di tengah kondisi yang sulit seperti saat ini.
"Sejauh ini BTN terus berupaya memaksimalkan ekspansi kredit dengan tetap memperhatikan pengelolaan risiko yang baik," kata Pahala.
Sementara itu hingga 31 Agustus 2020, realisasi penyaluran pembiayaan dari penempatan dana pemerintah di BTN telah mencapai Rp9,42 triliun atau 62,8 persen dari target sebesar Rp15 triliun.
Segmen terbesar adalah untuk KPR subsidi sebanyak 22.456 debitur dengan total nilai Rp3,13 triliun. Disusul KPR nonsubsidi dan kredit konsumer untuk 9.669 debitur dengan total nilai Rp2,46 triliun.