Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Mengenal Fintech, Jenis dan Contohnya di Indonesia

Medcom • 19 April 2024 08:52
Jakarta: Dalam beberapa tahun terakhir, jasa keuangan financial technology alias fintech banyak digunakan oleh masyarakat.
 
Fintech merupakan salah satu alternatif yang menjadi pilihan Anda untuk mengakses layanan jasa keuangan dengan praktis, efisien, nyaman, dan ekonomis. Lalu, apa sebenarnya fintech itu?
 

Fintech adalah


Melansir laman Bank Indonesia (BI), fintech adalah hasil gabungan dari jasa keuangan dengan teknologi yang mengubah model bisnis dari konvensional menjadi modern.
 
Dulu, pembayaran memerlukan pertemuan langsung dan uang tunai, tetapi kini transaksi dapat dilakukan secara online dalam hitungan detik. Perkembangan teknologi yang pesat melahirkan industri jasa keuangan fintech ini.

Saat ini gaya hidup masyarakat diwarnai oleh penggunaan teknologi informasi dan tuntutan kecepatan. Masalah dalam transaksi seperti kesulitan mencari barang, pergi ke bank/ATM, atau enggan mengunjungi tempat tertentu karena pelayanan dapat diatasi dengan fintech.
 
Secara sederhana, fintech meningkatkan efisiensi dan ekonomi dalam transaksi jual-beli serta pembayaran, tetapi tetap efektif. Dengan demikian, dapat dipastikan fintech memberikan banyak keuntungan mulai dari pembeli, penjual hingga negara.
 
Baca juga: Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Fintech Yuk!
 

Jenis fintech


Kehadiran fintech sudah membantu masyarakat di Indonesia menyelesaikan berbagai masalah. Fintech dapat meningkat ekonomi secara makro. Kemudahan untuk para pengguna fintech membuat penjualan e-commerce meningkat.
 
Melansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut jenis-jenis fintech yang sedang berkembang di Indonesia dengan memberikan solusi finansial untuk masyarakat.
 

1. Crowdfunding


Crowdfunding atau penggalangan dana adalah model fintech yang populer di banyak negara, termasuk Indonesia. Dengan teknologi ini, masyarakat bisa mengumpulkan dana atau berdonasi untuk inisiatif sosial yang mereka dukung. Salah contohnya yaitu penggalangan dana untuk proyek Pesawat R80 oleh BJ Habibie. KitaBisa.com adalah salah satu startup FinTech di Indonesia yang menggunakan model crowdfunding hingga populer sampai saat ini.
 

2. Microfinancing


Microfinancing merupakan layanan fintech yang menyediakan akses keuangan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah dengan membantu memenuhi kebutuhan finansial sehari-harinya. Dapat diketahui kalangan kelas bawah sering tidak terlayani oleh institusi perbankan sehingga mereka kesulitan untuk mendapatkan modal usaha. Microfinancing seperti Amartha yang berperan menjembatani masalah ini dengan menyediakan modal usaha langsung dari pemodal kepada peminjam dengan return yang kompetitif, tetapi terjangkau.
 

3. P2P lending service


Jenis ini dikenal dengan fintech untuk peminjaman uang dengan membantu masyarakat dalam memperoleh akses keuangan yang dibutuhkan dengan lebih mudah. Fintech ini membuat konsumen dapat meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa proses rumit di bank konvensional. Contohnya AwanTunai ialah startup yang menyediakan fasilitas cicilan digital.
 

4. Market comparison


Melalui fintech jenis ini, memungkinkan Anda untuk membandingkan produk keuangan dari berbagai penyedia layanan dan berperan sebagai perencana finansial. Dengan bantuan fintech, pengguna dapat mengeksplorasi beragam pilihan investasi untuk masa depan.
 

5. Digital payment system


Fintech ini menyediakan layanan pembayaran tagihan seperti pulsa, kartu kredit, dan token listrik PLN. Salah satu fintech yang bergerak dalam sistem ini adalah Payfazz dengan menggunakan model keagenan untuk memfasilitasi pembayaran bagi masyarakat, terutama yang tidak memiliki akses ke bank. Mereka yang ingin membayar tagihan setiap bulan secara lebih mudah dan praktis, maka gunakan fintech jenis ini.
 
 
Baca juga: Ini Aturan Terbaru untuk Pengawasan Fintech dan Kripto
 

Contoh fintech di Indonesia


Saat ini, industri fintech di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dengan banyaknya perusahaan yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir. IDC Financial Highlights telah menilai kualitas perusahaan fintech di Indonesia dengan mempertimbangkan aspek pasar yang dituju, investasi yang diterima, adopsi pengguna, strategi pemasaran, dan potensi kelangsungan mereka.
 
Melansir Alpha JWC Ventures, terdapat 10 perusahaan fintech di Indonesia yang populer dan sudah terdaftar di OJK antara lain:
 

1. Ajaib


Ajaib sudah berdiri sejak 2018 dengan visi mengembangkan aplikasi Mobile dan Online Trading terbaik di Asia Tenggara dan diminati oleh investor dari kalangan milenial. Melalui Ajaib semua orang mendapatkan pengetahuan untuk berinvestasi dengan aman.
 

2. Kredivo


Kredivo menawarkan pinjaman tanpa kartu kredit dengan proses pendaftaran dan pencairan dana yang cepat. Startup ini memudahkan berbelanja di e-commerce dan gerai populer tanpa kartu kredit, serta menawarkan pinjaman tunai dengan bunga terendah dibandingkan pesaing sejenis.
 

3. Modalku


Modalku merupkan platform peer-to-peer lending yang memfasilitasi pemilik UKM untuk meminjam dana mulai dari Rp50 juta hingga Rp500 juta dengan tenor 3-12 bulan. Jika disetujui, permohonan pinjaman akan ditampilkan di situs Modalku untuk calon investor melihat kebutuhan UKM tersebut.
 

4. OnlinePajak


OnlinePajak telah hadir sejak 2014, merupakan aplikasi fintech yang memudahkan pebisnis untuk melakukan transaksi, mengelola payroll, dan melakukan kewajiban pajak.
 

5. OVO


OVO adalah aplikasi dompet digital yang memfasilitasi transaksi nontunai dengan promo menarik. Perusahaan Fintech terkemuka ini bekerja sama dengan lebih dari 200 ribu UKM di Indonesia. OVO juga menyediakan layanan paylater (untuk transaksi di Tokopedia) dan pinjaman modal usaha.
 

6. Gopay


Dalam rangka mendukung layanan aplikasi on demand Gojek, Gojek menciptakan layanan pembayaran nontunai bernama Gopay. Awalnya dikenal sebagai Gojek credit, tetapi layanan ini berganti nama setahun kemudian.
 
Gopay telah mengakuisisi PonselPay untuk memperkuat operasionalnya dengan diskon dan hadiah menarik. Mayoritas pengguna Gojek menggunakan layanan ini, yang kini telah berkembang menjadi alat transaksi sehingga dapat digunakan di berbagai merchant serta dilengkapi dengan fitur transfer saldo dan penarikan tunai.
 
 
Baca juga: OJK Wajibkan Fintech Laporkan Lengkap Dana Pendanaan Secara Berkala
 

7. Dana


Dana muncul pada 2018 dengan layanan keuangan digital berbasi di Jakarta. Perusahaan ini telah terdaftar di Bank Indonesia dengan empat lisensi, termasuk sebagai uang elektronik, dompet digital, Likuiditas Keuangan Digital (LKD), dan pengiriman uang.
 

8. Spenmo


Spenmo ialah software manajemen biaya yang membantu dalam pengelolaan keuangan. Produk dari perusahaan Fintech ini menyatukan fitur dasbor dengan berbagai mata uang, kartu korporat, pembayaran tagihan otomatis, pembayaran payroll gratis, dan klaim pengeluaran karyawan.
 

9. Pace


Pace merupakan platform berasal dari Singapura yang menawarkan pembayaran online dengan tiga kali cicilan tanpa bunga untuk para penggunanya.
 

10. Whiz


Whiz adalah fintech yang menggabungkan celengan, alat pencatatan keuangan, dan dompet digital untuk memfasilitasi edukasi keuangan melalui aktivitas sehari-hari. Startup fintech Indonesia ini bertujuan meningkatkan literasi keuangan di tingkat. (Indy Tazkia Aulia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan