IHSG. Foto : MI.
IHSG. Foto : MI.

Stimulus Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menguat

Antara • 02 Februari 2024 17:27
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup menguat di tengah sikap hati-hati dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
 
IHSG ditutup menguat 37,09 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.238,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,39 poin atau 0,76 persen ke posisi 984,67.
 
baca juga:  Ini Deretan Saham yang Bisa Kasih Cuan di Tengah Potensi IHSG Bergerak Datar

"Menjelang akhir pekan, bursa kawasan Asia cenderung menguat yang tampaknya ditopang oleh sikap pelaku pasar yang mengabaikan pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa penurunan suku bunga pada Maret 2024 kemungkinan tidak akan terjadi,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, dilansir Antara, Jumat, 2 Februari 2024.
 
Sementara itu, ketegangan konflik di Timur Tengah akan memasuki babak baru sehubungan dengan adanya gencatan senjata antara Israel dan Hamas Palestina. Hamas telah menerima proposal gencatan senjata yang dibuat awal pekan ini terkait penghentian pertempuran sementara dengan Israel.

Pasar berharap gencatan senjata itu menghentikan serangan Houthi terhadap pelayaran Laut Merah yang telah mengganggu rantai pasok global dan aliran minyak dari wilayah tersebut.
 
Sementara dari dalam negeri, mundurnya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan menjadi perhatian. Namun hal ini tidak lepas dari keputusan pribadi karena yang bersangkutan merupakan salah satu cawapres.
 
Pasar berharap mundurnya Menteri tersebut dari kabinet tetap memberikan sentimen yang positif sehingga tidak ada cerita gonjang-ganjing politik yang akan membuat ketidakpercayaan terhadap pemerintah meningkat.

Empat sektor menguat

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 0,60 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 0,34 persen dan 0,16 persen.
 
Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor energi turun paling dalam minus 0,65 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor teknologi yang masing-masing minus 0,62 persen dan 0,52 persen.
 
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.002.619 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,66 miliar lembar saham senilai Rp8,06 triliun. Sebanyak 186 saham naik, 318 saham menurun, dan 252 tidak bergerak nilainya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan