Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Susanto.
Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Susanto.

Biar Sedikit, Rupiah Selasa Pagi Menguat Mendekati Level Rp15.700-an

Husen Miftahudin • 30 Januari 2024 09:54
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah kembali mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini.
 
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 30 Januari 2024, rupiah hingga pukul 09.14 WIB berada di level Rp15.802 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik delapan poin atau setara 0,05 persen dari Rp15.810 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp15.789 per USD, naik 15 poin atau setara 0,09 persen dari Rp15.804 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah dinilai akan kembali menguat.
 
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.780 per USD hingga Rp15.840 per USD," ungkap Ibrahim.
 
Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun Tertekan Kekhawatiran Tiongkok dan Ketegangan Timur Tengah
 

Optimisme pertumbuhan ekonomi

 
Ibrahim mengungkapkan, pemerintah mengamini pernyataan para ekonom yang tetap optimis terhadap pertumbuhan ekonomi di 2023 mampu mencapai di atas lima persen.
 
"Demikian juga dengan tahun ini, perekonomian Indonesia diramal akan semakin tinggi dan jauh dari kata resesi, walaupun gejolak geopolitik terus memanas," tutur Ibrahim.
 
Diketahui, pada kuartal III-2023 perekonomian memang masih di bawah lima persen, yakni 4,94 persen. Namun, jika dilihat dari sejumlah indikator, pada akhir tahun atau kuartal IV-2023 pertumbuhan ekonomi bisa mencapai di atas lima persen. Hal tersebut bisa dilihat dari indikator makroekonomi.
 
Optimisme tersebut, tercermin dari laju inflasi yang semakin melandai. Pada Desember 2023 inflasi sebesar 2,61 persen, berada di kisaran target yang ditetapkan pemerintah 2,5 persen plus minus satu persen.
 
Kemudian, rasio utang di 2023 semakin membaik di kisaran 38,7 persen. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan 2021 dan 2022.
 
Dari sisi neraca perdagangan juga masih mencetak surplus meski terjadi penurunan dibandingkan 2022. Penurunan ini terjadi salah satunya karena harga komoditas yang mengalami penurunan.
 
"Neraca perdagangan RI surplus 40 bulan berturut-turut, meskipun di 2023 menurun dibandingkan 2022 menjadi USD36,9 miliar dari sebelumnya USD54 miliar," kata Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan