Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Rupiah Tergelincir Lagi Pagi Ini, Dipicu Peningkatan Imbal Hasil Obligasi AS

Annisa ayu artanti • 05 Januari 2024 10:18
Jakarta: Rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat pagi ini dipicu oleh peningkatan imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat.
 
Mengacu data Bloomberg, Jumat, 5 Januari 2024, rupiah kembali melemah 26,5 poin atau 0,17 persen menjadi Rp15.517 per USD.
 
Sementara jika mengacu data Yahoo Finance, pelemahan rupiah terhadap mata uang Paman Sam itu lebih dalam yaitu 30 poin atau 0,19 persen menjadi Rp15.514 per USD.

Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi Rp15.484 per USD. Untuk hari ini rupiah akan diperdagangkan di level Rp15.489 hingga Rp15.524 per USD.
 
Baca juga: Rupiah Jatuh Dihantam Data Ekonomi AS

Alasan pelemahan rupiah

Melansir Antara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah merosot pagi ini dipengaruhi oleh peningkatan imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat.
 
"Yield US Treasury (UST) 10 tahun naik sebesar delapan basis poin menjadi empat persen karena data pasar tenaga kerja yang ketat," kata Josua.
 
Josua mengatakan kondisi pasar tenaga kerja AS yang ketat meningkatkan kemungkinan bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan menunda penurunan suku bunganya pada 2024.
 
ADP Employment Change mencatat 164 ribu pekerja pada Desember 2023 dari sebelumnya 101 ribu pekerja, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 125 ribu pekerja.
 
Sementara US Initial Jobless Claims atau Klaim Pengangguran Awal AS turun menjadi 202 ribu pada pekan terakhir 2023 dari sebelumnya 220 ribu.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan