Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Rupiah Melemah Tipis Tertekan Data Ekonomi Tiongkok yang Membaik

Annisa ayu artanti • 12 Januari 2024 17:54
Jakarta: Rupiah pada perdagangan akhir pekan ini terpantau melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat seiring dengan membaiknya data ekonomi Tiongkok.
 
Mengacu data Bloomberg, Jumat, 12 Januari 2024, rupiah ditutup melemah 1,5 poin atau 0,01 persen menjadi Rp15.550 per USD.
 
Sementara jika mengacu data Yahoo Finance, rupiah melemah satu poin atau 0,006 persen menjadi Rp15.545 per USD. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup di posisi Rp15.544 per USD.
 
Sedangkan untuk Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat menurun terbatas ke posisi Rp15.559 per USD dari posisi sebelumnya Rp15.558 per USD.
 
Baca juga: Ekonomi Global Diramal Ambruk, Rupiah Ikut-ikutan Tersungkur

Inflasi konsumen Tiongkok membaik

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta mengatakan, pelemahan rupiah terjadi di tengah data inflasi konsumen Tiongkok yang membaik.
 
Data inflasi konsumen Tiongkok pada Desember 2023 menunjukkan sedikit perbaikan, secara bulanan terjadi kenaikan 0,1 persen dibandingkan bulan sebelumnya -0,5 persen.
 
"Ini bisa diartikan konsumsi mulai membaik dan menjadi kabar positif untuk rupiah, dengan Tiongkok sebagai partner dagang besar untuk Indonesia," kata Ariston dilansir Antara.
 
Tiongkok masih menjadi negara mitra dagang utama Indonesia dengan menyumbang hampir seperempat dari total ekspor Indonesia.
 
Nilai ekspor ke Tiongkok sepanjang Januari hingga November 2023 mencapai USD56,57 miliar, turun sekitar dua persen dari tahun sebelumnya.
 
Selain itu, pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen pelaku pasar terhadap data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS).
 
Data inflasi konsumen AS pada Desember 2023 menunjukkan kenaikan yang lebih tinggi dari sebelumnya, menjadi 3,4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
 
"Tapi hasil ini kelihatannya tidak menurunkan ekspektasi pasar, The Fed akan memangkas suku bunga acuannya per Maret ini," ujarnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan