baca juga: Musim Dividen Juru Selamat IHSG Bulan Ini, Benarkah? |
Dia mengatakan, pergerakan IHSG dan aktivitas transaksi tiga hari perdagangan setelah libur lebaran membuat transaksi harian membesar. IHSG kembali ke level 6.900 dan rata-rata nilai transaksi harian di level Rp13,3 triliun.
Ia mengatakan, rata-rata nilai transaksi harian yang sebesar Rp13,3 triliun tersebut, meningkat cukup signifikan apabila dibandingkan dengan rata-rata nilai transaksi harian secara tahunan pada periode sebelumnya yang di kisaran Rp10 triliun.
“Aktivitas investor asing juga mencatat net buy selama tiga hari dengan total Rp2,8 triliun,” tambah Irvan, dikutip dari Antara, Selasa, 2 Mei 2023.
Pendorong IHSG
Alhasil, apakah fenomena sell in May hanya menjadi mitos bagi investor di IHSG pada tahun ini? Ia menjelaskan, salah satu faktor yang menjadi pendorong di antaranya periode penyampaian laporan keuangan emiten (perusahaan terbuka) periode kuartal I-2023.Ia mengungkapkan, dari data terkumpul sementara, dari sebanyak 144 perusahaan terbuka, pendapatan dan laba bersih masing- masing meningkat 10,87 persen year on year (yoy) dan 4,12 persen yoy pada kuartal I-2023, dibandingkan periode yang sama kuartal I-2022.
Sell in May and go away
Sell in May and go away adalah pepatah terkenal di bidang keuangan. Ini didasarkan pada kinerja buruk historis saham selama periode enam bulan dari Mei hingga Oktober.Dikutip dari Investopedia, Selasa, 2 Mei 2023, pola historis dipopulerkan oleh Stock Trader's Almanak, yang menemukan berinvestasi di saham yang diwakili oleh Dow Jones Industrial Average dari November hingga April dan beralih ke pendapatan tetap selama enam bulan lainnya akan menghasilkan pengembalian yang dapat diandalkan dengan risiko yang lebih rendah sejak 1950.
Menurut Fidelity Investments. divergensi tetap terlihat dalam beberapa tahun terakhir, dengan indeks S&P 500 memperoleh rata-rata sekitar dua persen dari Mei hingga Oktober sejak 1990, dibandingkan dengan rata-rata sekitar tujuh persen dari November hingga April.
Sebuah makalah akademik yang mensurvei pasar saham di luar AS menemukan pola yang sama, menyebut tren divergensi musiman sangat kuat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News