Mata uang rupiah. Foto : MI.
Mata uang rupiah. Foto : MI.

Laju Rupiah Diprediksi Bergerak ke Rp16.125/USD

Antara • 28 Mei 2024 11:02
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa dibuka melemah di tengah sektor manufaktur Amerika Serikat (AS) yang terus berekspansi.
 
baca juga:  Rupiah Melemah Tertekan Potensi Peningkatan Suku Bunga The Fed

Pada awal perdagangan pagi, rupiah turun tiga poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.075 per USD dari sebelumnya sebesar Rp16.072 per USD.
 
"Dolar AS menguat karena rilis notulensi rapat FOMC dan data PMI AS yang lebih kuat dari perkiraan," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, dilansir Antara, Selasa, 28 Mei 2024.
 
Josua menuturkan dalam notulensi Federal Open Market Committee (FOMC) AS, banyak anggota menunjukkan keraguan mereka untuk menurunkan suku bunga lebih awal.
 
Sementara itu, data Indeks Manajer Pembelian (PMI) menunjukkan sektor swasta di AS terus berekspansi, baik dari sektor manufaktur maupun jasa.
 
Pada Jumat lalu, salah satu indikator manufaktur AS, US Durable Goods Orders tercatat 0,7 persen month on month (mom) dari 0,8 persen mom, lebih tinggi dari perkiraan minus 0,8 persen mom.
 
Sementara itu, di sisi konsumen, indikator kepercayaan konsumen, U Mich Sentiment meningkat menjadi 69,1 dari 67,4.
 
Di sisi lain, ekspektasi inflasi satu tahun turun menjadi 3,3 persen dari 3,5 persen, sedangkan ekspektasi inflasi 5-10 tahun turun menjadi 3 persen dari 3,1 persen.

Anggaran Kementerian Keuangan

Sementara itu dari dalam negeri, Kementerian Keuangan mengumumkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per April 2024. APBN mencatat surplus sebesar Rp75,7 triliun atau 0,33 persen PDB dibandingkan surplus Rp234,9 triliun atau 1,12 persen PDB pada periode yang sama tahun lalu.
 
Penurunan surplus APBN tersebut disebabkan oleh kombinasi penurunan penerimaan pajak dan peningkatan pengeluaran pemerintah. Josua memperkirakan kurs rupiah akan berada di rentang Rp16.000 per USD hingga Rp16.125 per USD pada perdagangan hari ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan