Pada awal perdagangan pagi, rupiah dibuka tergelincir 31 poin atau 0,19 persen menjadi Rp16.026 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.995 per USD.
"Rupiah masih mungkin dalam tekanan terhadap dolar AS hari ini karena hasil notulen rapat moneter bank sentral AS yang dirilis pekan lalu menunjukkan pejabat The Fed ternyata masih membuka opsi kenaikan suku bunga acuan tahun ini bila inflasi AS menunjukkan kenaikan lagi," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dilansir Antara, Senin, 27 Mei 2024.
Baca juga: Rupiah Menguat Tipis ke Rp15.995/USD |
Suku bunga belum akan naik
Menurut Ariston, hal tersebut berbeda dengan yang dikatakan oleh Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve, Jerome Powell, seusai rapat bank sentral AS sebelumnya, kenaikan suku bunga bukan wacana tahun ini.Pekan ini, pelaku pasar akan mengonfirmasi sikap petinggi bank sentral AS atau The Fed tersebut dengan data inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Inti (Core PCE Price Index) AS yang akan dirilis pada Jumat pekan ini.
Oleh karena itu, selama tidak ada indikasi baru soal peluang pemangkasan suku bunga acuan AS, rupiah masih akan berkonsolidasi dan berpotensi melemah terhadap dolar AS pekan ini.
Ia memperkirakan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.050 per USD dengan support di sekitar Rp15.990 per USD pada perdagangan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News