"Minat investor sangat tinggi, dengan melihat prospek bisnis Isra Presisi yang gemilang, mengalami pertumbuhan signifikan tiga tahun terakhir. Serta terbukti bisa ekspansi di saat pandemi covid-19. Saat perusahaan lain mengalami kesulitan, perseroan malah mengembangkan bisnisnya, bahkan pada 2022 kebanjiran order baik pesanan dari pelanggan komponen otomotif, nonotomotif, maupun alat berat, dan sudah masuk ke komponen elektronik," kata Direktur Utama ISAP Asrullah, Kamis, 8 Desember 2022.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan melepas sebanyak 1,5 miliar saham atau setara 37,31 persen ke masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp96 per sahamnya. Sehingga total dana hasil IPO yang diraih mencapai Rp144 miliar.
Baca juga: Papan Ekonomi Baru Dinilai Jadi Katalis Positif Perusahaan Teknologi |
Penerbitan waran
Secara bersamaan, ISAP ini juga menerbitkan sebanyak 750 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau setara 29,76 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham.Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I, dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp10 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud diterbitkan, yang berlaku mulai 9 Juni 2023 sampai dengan 9 Desember 2027. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya senilai Rp93,75 miliar.
Sementara Direktur PT Isra Presisi Indonesia Tbk Imam Hozali menambahkan dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka akan menjadikan perseroan untuk selalu menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) dalam setiap langkah yang diambil.
"Diharapkan dengan menjadi perusahaan terbuka, perseroan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai salah satu pemegang saham," ujarnya.
Baca juga: Kementerian BUMN Paparkan Rencana IPO 4 BUMN di 2023 |
Dana hasil IPO
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar Rp35 miliar sebagai modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil after market (body kit, cover handle, garnish list Toyota, Daihatsu, Suzuki), dan aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Cakrawala Maju Sejahtera.Selain itu, sebesar Rp34,5 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture aksesoris mobil after market (body kit, cover handle, garnish list Honda, Suzuki), dan aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Milenium Multiguna Mandiri.
Selanjutnya, senilai Rp34,9 miliar akan digunakan sebagai modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil after market (wiper, karpet mobil, body kit, cover handle, garnish list Nissan, Mitsubishi), dan aksesoris motor after market yang dikerjakan di PT Aristo Satria Mandiri Indonesia.
Adapun sebesar Rp35,6 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan ball screw, bearing spindle, arbor BT 50, arbor BT40, cutting tools, conrod screw yang dikerjakan di PT Techno Shouko Indonesia. Serta sisanya akan digunakan sebagai modal kerja operasional perseroan yaitu pembelian bahan baku, bahan pembantu, listrik, dan pembayaran gaji karyawan.