Setelah media sosial makin booming, profesi sebagai content creator mulai menjadi idaman generasi muda, apalagi Gen-Z. Setidaknya 64 persen responden Gen-Z dari studi Instagram’s Latest Trend Report 2023 menunjukan minat untuk memonetisasi personal branding akun media sosialnya sebagai influencer.
baca juga: Iri Lihat Malaysia, Luhut Bakal 'Labrak' Elon Musk soal Investasi Tesla |
Dari survei yang dilakukan Adobe 2022 pada para content creator Tiktok dan Instagram di Amerika Serikat, mereka berpenghasilan USD81 per jam, yang bisa dikonversikan menjadi penghasilan tahunan sebesar USD162 ribu atau Rp2,4 miliar.
Content creator dikenal sebagai individu-individu kreatif yang bisa mengemas kehidupannya dengan menarik di sosial media hingga menjadi idaman dari para follower-nya.
Content creator yang juga script writer film kenamaan, Jenny Jusuf, berbagi ceritanya tentang bagaimana relasi finansial memengaruhi ranah terkecil kehidupan.
1. Berakit-Rakit building wealth, ber-spending ria kemudian!
Hubungan kita dengan uang hanya ada dua, berinvestasi dan membelanjakan uang untuk hal-hal yang kita inginkan. Jenny menyebutkan mengumpulkan aset kekayaan itu bukan proses yang menyenangkan, bahkan bisa dibilang membosankan."Pasti tahu dong tren pergi liburan dengan alasan self-love? Definisi bahagia buatku juga adalah ketika menginjakan kaki ke negara-negara yang jadi tujuan travelling-ku. Buat aku, sebelum travelling harus sudah ada bujetnya dulu, baik itu dari hasil menabung atau berinvestasi. Suksesnya perjalanan building wealth itu ketika kita teguh dengan pilihan untuk bersusah-susah menyisihkan uang di saat teman-teman lain healing liburan. Jangan sampai kita jadi malah makin ‘sakit’ secara finansial karena tidak menyiapkan safety net setelah traveling hanya karena alasan self-love dan healing,” jelas Jenny.
2. Cuan konsisten investasi di banyak keranjang aset
Lalu bagaimana nih cara building wealth ala Jenny Jusuf? Jenny menceritakan bagaimana cerita awal kariernya menjadi penulis juga bermula dengan proses yang panjang dan berliku. Dari mulai berkali-kali submit naskah tulisan ke media, sampai akhirnya tulisannya dimuat dan bisa dapat kesempatan menulis naskah skenario.Ternyata Jenny bukan cuma gigih di kehidupan profesionalnya saja, content creator ini juga konsisten dalam berinvestasi. Jenny mengaku cukup BM alias Banyak Mau sebagai investor. Sebagai Si Banyak Mau, Jenny konsisten menyisihkan budget untuk berinvestasi dengan top-up rutin di berbagai jenis aset, misalnya saham Amerika Serikat, aset kripto, emas digital, sampai reksa dana.
"Jadi investor yang banyak mau itu bikin aku nggak mau ketinggalan update terbaru, pokoknya FOMO deh kalau ketinggalan tren terkini. Ternyata FOMO bisa jadi hal yang baik dan bikin kita jadi makin aware dengan konsekuensi pilihan investasi yang banyak ini. Saranku, sebaiknya kita punya banyak keranjang investasi di satu aplikasi sekaligus. Dengan kemudahan ini, aku bisa mengatur risiko investasi lebih mudah karena bisa menambah portofolio aset investasiku dari yang berisiko rendah sampai tinggi. Ingat, kendali penuh atas relasi dengan uang ada di diri kita sendiri. Makanya aku seneng banget pakai fitur Pocket yang bikin investor bisa pilih preferensi aset investasi sesuai profil risiko dan fokus industrinya," lanjut Jenny.
3. Investasi diri sendiri
Berbeda dengan Jenny yang banyak mau, pengusaha, runner, dan influencer, Rino Soedarjo, lebih senang ngulik kesempatan finansial yang bisa bikin lebih cuan. Rino berbagi prinsip investasi yang ia terapkan selama ini. Menurut Rino, investasi terbaik adalah berinvestasi di diri sendiri, meningkatkan kapasitas diri, termasuk merencanakan masa depan."Salah satu cara menata rencana masa depan adalah dengan berinvestasi di instrumen yang tepat. Untuk menentukan mana aset investasi yang cocok, para investor harus disiplin ngulik lewat riset aset-aset finansial potensial. Setiap hari saya cek Daily Insight di Pluang untuk memantau perkembangan aset yang saya miliki dan update pasar yang mungkin mempengaruhi dinamika nilai aset," tegas dia.
Komitmen dan disiplin adalah disiplin yang Rino pakai bersamaan ketika menjalankan bisnis, menjaga performa fisik dan berinvestasi. Dia mengatakan komitmen penting untuk entrepreneur seperti saya dalam mempertahankan keberlanjutan usaha.
"Hal ini juga berlaku di investasi, tanpa komitmen, tujuan finansial kita akan sulit untuk dicapai. Nah, disiplin jadi bahan bakar kita untuk tetap berkomitmen mencapai tujuan bisnis, finish line di race marathon maupun tujuan finansial,” tegas dia.
4. Berani ambil risiko dan praktikan apa yang diulik
Sebagai trader, berani mengambil risiko adalah keharusan. Rino memakai fitur Leverage di Pluang untuk meningkatkan kemungkinan profit sampai dua kali lipat. Namun sebelum mengambil risiko, investor perlu memperhatikan informasi-informasi mengenai aset-aset trading pilihan."Dalam trading, ngulik indikator teknikal yang paling akurat dan insight pilihan aset yang tepat harus diterapkan langsung ke strategi investasi. Trial dan error di investasi adalah hal yang lumrah. Dari sana, investor bisa belajar langsung dari kesalahannya," tegas dia.
5. Cari aman
Sedangkan car vlogger Johnathan Salim menuturkan bahwa dalam berinvestasi, Johnathan lebih memilih untuk jadi Si Cari Aman, tidak gegabah mengambil risiko dan memprioritaskan keamanan."Investasi itu mirip dengan dunia otomotif, platform investasi adalah mobilnya dan driver adalah investornya. Kesuksesan sangat tergantung bagaimana driver bisa memanfaatkan kendaraan yang ia punya. Tentu dari semua aspek di otomotif, keamanan juga menjadi prioritas. Begitu juga di investasi, jangan sampai kita gegabah dan tergiur oleh investasi bodong. Pastikan berinvestasi di platform yang sudah diregulasi oleh institusi pemerintah terkait," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News