"Kinerja NPI tetap sehat sehingga mendukung ketahanan eksternal. Transaksi berjalan kuartal III-2022 diprakirakan mencatat peningkatan surplus dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya, ditopang oleh kuatnya kinerja ekspor nonmigas," ungkapnya dalam Rapat Dewan Gubernur BI secara virtual, Kamis, 17 November 2022.
Sementara itu, transaksi modal dan finansial diprakirakan mencatat defisit, seiring dengan aliran keluar modal asing, terutama dalam bentuk investasi portofolio, di tengah tetap kuatnya PMA.
Lebih lanjut, Perry menjelaskan memasuki kuartal IV-2022, kinerja neraca perdagangan tetap baik dengan surplus mencapai USD5,7 miliar pada Oktober 2022. Tekanan arus modal asing masih berlanjut dengan investasi portofolio pada kuartal IV-2022 (hingga 15 November 2022) yang mencatat net outflows sebesar USD0,3 miliar.
Baca juga: Joss! Pasar Keuangan Indonesia Banjir Modal Asing Hampir Rp4 Triliun dalam Seminggu |
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2022 juga dikatakan tetap tinggi tercatat sebesar USD130,2 miliar, setara dengan pembiayaan 5,8 bulan impor atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Pada tahun depan, Perry memperkirakan kinerja NPI akan tetap berjalan dengan baik. "Kinerja NPI pada 2023 diprakirakan tetap baik, ditopang oleh neraca transaksi modal dan finansial dan transaksi berjalan yang solid, di tengah risiko berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global," pungkas Perry.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News