Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Rabu Sore, Rupiah Kembali Melemah

Husen Miftahudin • 18 Oktober 2023 16:19
Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami pelemahan, setelah sempat menguat tipis kemarin.
 
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 18 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.730 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 14 poin atau setara 0,09 persen dari posisi Rp15.716 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
"Pada penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 14 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 20 poin di level Rp15.730 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.716 per USD," ungkap analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis harian.

Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp15.724 per USD. Rupiah juga melemah 14 poin atau setara 0,08 persen dari Rp15.710 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.731 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 13 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.718 per USD.
 
Baca juga: Ini Faktor Eksternal yang Buat Rupiah Melemah
 

Potensi hawkish Fed


Indeks dolar sedikit melemah, namun tetap mendekati puncak dalam 11 bulan setelah data ekonomi Tiongkok yang lebih baik dari perkiraan serta data yang dirilis semalam menunjukkan penjualan ritel AS tumbuh lebih dari perkiraan pada September.
 
"Ini mendorong kekhawatiran terhadap inflasi yang tinggi, yang dapat membuat Federal Reserve bersikap hawkish," jelas Ibrahim.
 
Pasar tetap mewaspadai sinyal hawkish dari Powell, setelah ia mengisyaratkan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama pada pertemuan The Fed di September.
 
Di sisi lain, ledakan di sebuah rumah sakit di Gaza membuat pergerakan tidak terlalu besar dan para pedagang khawatir akan kemungkinan konflik yang semakin meluas.
 
Sementara di Asia, data resmi menunjukkan perekonomian Tiongkok tumbuh 1,3 persen pada kuartal ketiga, meningkat dari 0,5 persen pada kuartal sebelumnya.
 
"Ini melampaui perkiraan pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar satu persen. Output industri meningkat dan pengangguran menurun," ujar Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan