|
Bloomberg melansir mata uang rupiah melemah 37 poin ke level Rp15.462 per USD pada pembukaan perdagangan Selasa, 6 Desember 2022. Yahoo Finance mencatat mata uang rupiah melemah 35 poin ke level Rp15.499 per USD.
Mata uang rupiah tertekan indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,71 persen menjadi 105,2920, setelah jatuh 1,4 persen minggu lalu, dan 5,0 persen pada November, bulan terburuk sejak 2010.
Dolar AS menguat terhadap yen, euro, dan poundsterling pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah data menunjukkan aktivitas industri jasa AS secara tak terduga meningkat pada November. Hal itu mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga lebih dari yang diproyeksikan baru-baru ini.
Institute for Supply Management (ISM) mengatakan PMI non-manufaktur meningkat menjadi 56,5 bulan lalu dari 54,4 pada Oktober. Capaian itu menunjukkan bahwa sektor jasa tetap tangguh dalam menghadapi peningkatan suku bunga. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PMI non-manufaktur turun menjadi 53,1. Hasil survei itu juga mengikuti data pekerjaan dan pertumbuhan upah yang lebih kuat dari perkiraan pada November.
Ekonom BMO Capital Markets Priscilla Thiagamoorthy mengatakan laporan positif telah meningkatkan optimisme ekonomi dapat menghindari resesi tahun depan, dengan pertumbuhan yang melambat tajam, sementara juga memicu spekulasi tentang seberapa tinggi suku bunga akan naik.
"Data PMI jasa-jasa ISM menyoroti ekonomi AS yang masih menunjukkan kekuatan, meskipun kondisi keuangan lebih ketat," katanya dilansir Antara, Selasa, 6 Desember 2022.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News