Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto
Ilustrasi. FOTO: MI/Andri Widiyanto

IHSG Sore Ambruk, 375 Saham Kebakaran

Angga Bratadharma • 05 Desember 2022 16:43

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin sore berakhir di area negatif. Sejauh ini belum ada sentimen positif signifikan yang membuat indeks acuan saham Indonesia bergerak bebas di zona hijau meski The Fed diprediksi menurunkan besaran kenaikan suku bunga acuannya.
 
IHSG Senin, 5 Desember 2022, perdagangan sore berakhir di posisi 6.987, melemah 0,46 persen atau setara 32 poin ketimbang pembukaan pada pagi tadi di level 7.019. Volume perdagangan hari ini sebanyak 24 miliar lembar saham senilai Rp13 triliun. Sebanyak 160 saham menguat, sebanyak 375 saham melemah, dan sebanyak 165 saham stagnan.
 
Di sisi lain, sektor saham perbankan dan komoditas direkomendasikan untuk perdagangan pekan ini. Indo Premier Sekuritas mengatakan saham-saham yang ada di dalam dua sektor tersebut memiliki bobot besar dan year to date kinerjanya cukup baik.
 
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan pada dasarnya ada dua sentimen yang bakal memengaruhi pergerakan saham-saham pada pekan ini yakni sentimen domestik dan sentimen eksternal. 

Baca: Ini Alasan Saham GOTO Dijual Rp2 Perak

Dari sisi domestik ada data cadangan devisa November, indeks keyakinan konsumen November, dan penjualan ritel Oktober. Sementara itu dari sisi eksternal ada ekspektasi The Fed menurunkan besaran kenaikan suku bunga acuan, harga komoditas, klaim pengangguran, dan inflasi produsen.
 
"Penurunan posisi cadangan devisa pada Oktober 2022 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global," jelasnya.
 
Ia menuturkan, jika cadangan devisa turun drastis maka dampaknya akan negatif, tetapi jika naik maka akan positif. Selanjutnya meeting The Fed pada 14 Desember bisa saja membuat Rupiah tertekan, tetapi jika data cadangannya naik maka akan bisa menahan.
 
"Menariknya, cadangan devisa kita terakhir di Oktober USD130 miliar cukup aman untuk membiayai impor 5,8 bulan di atas standar kecukupan internasional tiga bulan," pungkasnya.


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan