Mengutip data Bloomberg, Senin, 29 Januari 2024, rupiah hingga pukul 09.58 WIB berada di level Rp15.828 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun tipis tiga poin atau setara 0,02 persen dari Rp15.825 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp15.824 per USD, turun 10 poin atau setara 0,06 persen dari Rp15.814 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah dinilai akan kembali melemah.
"Untuk perdagangan Senin ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.820 per USD hingga Rp15.890 per USD," ungkap Ibrahim.
Baca juga: Data Inflasi Inti AS Bikin Harga Emas Naik Tipis |
Ekonomi global terus bergejolak
Ibrahim mengungkapkan, ekonomi global terus bergolak akibat memanasnya tensi politik baik di Timur Tengah maupun Eropa. Namun, momen pemilu 2024 bisa berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) di Tanah Air. Hal tersebut ditopang oleh stabilitas politik terjaga dengan baik.
"Secara historis, momen pemilu atau pilpres dan pileg berkontribusi pada pertumbuhan PDB riil pada satu sampai tiga kuartal sebelum dan sesudah pesta demokrasi rakyat, yang biasanya terkonfirmasi beberapa komponen PDB akan naik," jelas Ibrahim.
Adapun, pertumbuhan tersebut akan didorong oleh konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) untuk persiapan pemilu. Artinya siklus pemilu, nantinya akan tinggi di LNPRT.
"Karena ini lembaga non profit melayani rumah tangga, kebanyakan organisasi massa dan parpol disana walaupun share-nya kecil," ungkap dia.
Selain itu, uang beredar dalam arti luas (M2) juga akan tumbuh di momen pemilu. Data dari Bank Indonesia (BI) per Desember 2023 meningkat menjadi Rp8.824,7 triliun, tumbuh 3,5 persen (yoy )lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 3,3 persen (yoy).
"Dari ukuran money supply, M2 berarti sudah memperhitungkan tabungan, deposito dan dana pasar uang di M2, itu juga confirm pada siklus lima tahunan memasuki tahapan pemilu dan setelahnya justru sangat positif terhadap ekonomi Indonesia," tutur Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News