Mengacu data Bloomberg, Selasa 17 Oktober 2023, mata uang Garuda menguat 11,5 poin atau 0,07 persen dibandingkan harga hari sebelumnya menjadi Rp15.709 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pagi hari ini menguat lebih dalam yaitu 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.704 per USD.
Melansir Antara, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan potensi pelemahan rupiah masih terbuka hari ini yang disebabkan sentimen hindar risiko akibat perang Palestina melawan Israel.
"Rencana serangan darat Israel dikhawatirkan mendorong negara lain melibatkan diri sehingga konflik meluas," ucap dia.
Baca juga: Rupiah Masih Kalah Lawan Dolar AS, Hari Ini Ditutup di Level Rp15.721/USD |
Ada potensi dolar AS menguat
Isu perang pasukan Hamas melawan Israel pada pekan awal Oktober 2023 telah memberikan pengaruh terhadap penguatan dolar AS.Para pelaku pasar sudah mengantisipasi perang tersebut akan meluas, sehingga dolar AS yang menjadi aset aman berpotensi menguat.
Di sisi lain, ekspektasi suku bunga tinggi Bank Sentral AS untuk menekan turun inflasi AS turut mempengaruhi kemungkinan pelemahan rupiah.
Saat ini, kondisi ekonomi AS disebut masih terlihat solid, sehingga mendukung lingkungan suku bunga tinggi di AS.
Melihat sentimen dalam negeri, data neraca September 2023 memperlihatkan surplus yang melebihi ekspektasi pasar, yaitu USD3,42 miliar dari perkiraan USD2,27 miliar.
Menurut dia, hal tersebut seharusnya mampu memberikan sentimen positif dan membantu penguatan rupiah. Namun, biasanya sentimen eksternal lebih kuat dibandingkan sentimen internal.
"Potensi pelemahan ke area resisten Rp15.760 per USD dengan potensi support di sekitar Rp15.700 per USD," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News