Banjirnya dana asing ke pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang tercatat masuk sebanyak Rp4,53 triliun.
Sayangnya, di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan saham, investor bule justru menarik dana-dananya masing-masing sebesar Rp0,66 triliun dan Rp1,45 triliun.
"Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 6 Juni 2024, tercatat beli neto sebesar Rp52,94 triliun. Nonresiden tercatat jual neto Rp36,02 triliun di pasar SBN, jual neto Rp8,01 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp101,34 triliun di SRBI," ungkap Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 8 Juni 2024.
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 70,50 basis poin (bps) per 6 Juni 2024 dari 71,18 bps per 31 Mei 2024. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Baca juga: Rupiah Joss di Akhir Pekan |
Rupiah bikin dolar AS KO
Banjirnya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik tersebut membuat nilai tukar rupiah perkasa terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah bahkan kembali ke level Rp16.100-an, setelah berhari-hari nongkrong di level Rp16.200-an.
Seperti diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 7 Juni 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.195 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik sebanyak 67 poin atau setara 0,42 persen dari posisi Rp16.262 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.189 per USD. Rupiah naik 65 poin atau setara 0,40 persen dari Rp16.254 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.218 per USD. Mata uang Garuda tersebut juga mengalami penguatan sebanyak 61 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp16.279 per USD.
Terkait hal tersebut, Erwin menekankan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.
"Serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tegas Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id