Ilustrasi dana asing dalam bentuk dolar AS - - Foto: dok AFP.
Ilustrasi dana asing dalam bentuk dolar AS - - Foto: dok AFP.

Duh! Duit-duit Asing di Indonesia Minggat Rp2 Triliun Minggu Ini

Husen Miftahudin • 02 Maret 2024 11:45
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing keluar dari pasar keuangan domestik selama sepekan ini. Berdasarkan data transaksi pada 26-29 Februari 2024, dana dari investor asing (nonresiden) tersebut tercatat jual neto (outflow) sebanyak Rp2,00 triliun.
 
Minggatnya dana asing dari pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari pasar saham yang kehilangan sebanyak Rp2,64 triliun. Di pasar Surat Berharga Negara (SBN) juga investor bule menarik modalnya dari Indonesia sebanyak Rp0,82 triliun.
 
Sementara di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), investor-investor asing justru memborong dengan membeli sebanyak Rp1,46 triliun.
 
"Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 29 Februari 2024, nonresiden jual neto Rp4,93 triliun di pasar SBN, beli neto Rp20,02 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp25,52 triliun di SRBI," ungkap Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 2 Maret 2024.
 
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 69,15 basis poin (bps) per 29 Februari 2024 dari 65,92 bps per 23 Februari 2024. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
 
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 
Baca juga: Meski Lebih Tipis dari Pagi, Rupiah Masih Bisa Menang Lawan Dolar AS Hari Ini
 

Rupiah menguat

 
Minggatnya aliran modal asing dari pasar keuangan domestik tersebut tak membuat nilai tukar rupiah menyerah terhadap dolar AS. Rupiah justru perkasa saat melawan mata uang Negeri Paman Sam tersebut.
 
Seperti diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
 
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 1 Maret 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.704 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 15 poin atau setara 0,10 persen dari posisi Rp15.719 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.695 per USD. Rupiah naik 14 poin atau setara 0,08 persen dari Rp15.709 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.696 per USD. Mata uang Garuda tersebut juga mengalami penguatan sebanyak 19 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.715 per USD.
 
Terkait hal tersebut, Erwin menekankan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.
 
"Serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas Erwin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan