Mata uang rupiah. Foto : AFP.
Mata uang rupiah. Foto : AFP.

Meski Lebih Tipis dari Pagi, Rupiah Masih Bisa Menang Lawan Dolar AS Hari Ini

Husen Miftahudin • 01 Maret 2024 16:50
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan menjelang akhir pekan ini mengalami penguatan.
 
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 1 Maret 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.704 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 15 poin atau setara 0,10 persen dari posisi Rp15.719 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
"Pada penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 15 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 30 poin di level Rp15.704 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.719 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis harian.
 
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.695 per USD. Rupiah naik 14 poin atau setara 0,08 persen dari Rp15.709 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.696 per USD. Mata uang Garuda tersebut juga mengalami penguatan sebanyak 19 poin dari perdagangan di hari sebelumnya di level Rp15.715 per USD.
 
Adapun pada perdagangan pagi rupiah sempat naik 24 poin atau setara 0,15 persen dari Rp15.719 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Baca juga: Harga Selangit, Beras Jadi Biang Kerok Meroketnya Inflasi
 

Indonesia cetak inflasi 0,37% di Februari

 
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2024 Indonesia terjadi inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan (mtm) dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,58.
 
Sedangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2024 terhadap Februari 2023) tercatat 2,75 persen dan tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2024 terhadap Desember 2023) sebesar 0,41 persen.
 
Tingkat inflasi bulanan Februari 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu. Penyumbang inflasi terbesar pada Januari 2024 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,00 persen mtm dengan andil 0,29 persen.
 
Dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar, yaitu beras dengan andil inflasi 0,21 persen, cabai merah 0,09 persen, telur ayam ras 0,04 persen, serta komoditas daging ayam ras 0,02 persen. Adapun komoditas yang memberikan andil deflasi adalah bawang merah dengan andil deflasi 0,04 persen, tomat 0,03 persen, serta cabai rawit 0,02 persen.
 
Selanjutnya, sebaran inflasi bulanan menurut wilayah, terdapat 26 provinsi mengalami inflasi, sedangkan 12 provinsi lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Februari 2024 terjadi di Provinsi Sumatra Barat sebesar 1,17 persen. Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Provinsi Maluku sebesar 1,19 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan