Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Trik Survive Mempersiapkan Diri Jika Terjadi Resesi Ekonomi

Annisa ayu artanti • 03 Januari 2023 14:37
Jakarta: Resesi terdengar menakutkan bagi banyak orang karena jika terjadi resesi akan sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, seperti langka dan naiknya harga barang pokok, hilangnya mata pencaharian karena potensi terjadi PHK massa, dan berbagai risiko merugikan lainnya yang bisa saja bersifat masif.
 
Presiden Joko Widodo mengungkapkan tahun ini sebagai tahun ujian ekonomi. Sebab, ekonomi dunia tengah diterpa berbagai sentimen negatif, termasuk Indonesia. Apakah Indonesia bisa melewatinya atau tidak, bergantung dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah dan kondisi ekonomi Indonesia itu sendiri.
 
"Kondisi Indonesia hingga awal tahun ini masih dalam posisi aman tapi karena resesi bersifat global maka kita perlu mempersiapkan diri tanpa harus khawatir berlebihan," kata Head of Sequis Digital Channel Antonius Tan dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Januari 2023.

Menurut diperlukan tindakan bijaksana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah mulai mengatur keuangan lebih bijak.
 
"Mulailah dari hal kecil agar kelak terbiasa pada hal-hal yang besar,” ucapnya.
 
Baca juga: Resesi Ekonomi Tak Surutkan Pelancong Melakukan Perjalanan 

Berikut tips menghadapi ancaman resesi ekonomi bagi milenial:
 
Perlu punya skala prioritas
 
Skala prioritas maksudnya adalah membuat daftar kebutuhan dan pengeluaran agar cashflow lebih sehat. Caranya dengan membuat daftar kebutuhan dari yang penting harus didahulukan, penting tapi masih bisa ditunda, dan tidak penting serta bisa ditunda hingga tidak penting dan tidak harus dipenuhi.
 
Jaga penghasilan
 
Saat resesi biasanya fenomena terjadinya PHK tinggi sehingga penting bagi kita mempertahankan kekuatan finansial keluarga agar jika terjadi PHK, anggota keluarga dapat tetap melanjutkan pendidikan dan terpenuhi kebutuhan pokoknya.
 
Mulailah mencari pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan. Contohnya, bisa dengan memanfaatkan pekarangan rumah, mengeksplor hobi atau bakat, memanfaatkan teknologi digital dengan berjualan online, dan sebagainya yang tidak mengganggu pekerjaan utama tapi dapat Anda lakukan dengan senang hati. Apalagi, jika bisa melibatkan anggota keluarga lainnya sehingga semua merasakan kerja keras mendapatkan penghasilan ekstra dan kelak akan lebih menghargai waktu dan uang yang dimiliki.
 
Belanja barang sesuai kebutuhan
 
Jelang resesi sebaiknya kita bijak memilah barang yang harus dibeli. Jika bukan merupakan kebutuhan dan bisa ditunda, sebaiknya uangnya tidak usah dibelanjakan. Sebaliknya, jika merupakan kebutuhan primer maka penuhi agar keluarga tidak kekurangan.
Misalnya, jangan sampai anak menjadi kurang gizi karena hanya diberi makan mie instan atau makanan olahan karena harganya murah.
 
Perlu punya dana darurat
 
Dana darurat menjadi instrumen penting dalam keuangan keluarga. Jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan tapi kita harus mengeluarkan uang tunai, maka dana darurat menjadi garda terdepan. Jika sebelumnya Anda sudah terbiasa menyiapkan dana darurat maka kini saat yang tepat untuk memperbesar jumlahnya.
 
Sebaliknya, jika saat ini menjadi kali pertama menyiapkan dana darurat maka Anda dapat mencoba rumus minimal tiga kali dari pengeluaran bulanan jika masih lajang dan bagi yang sudah berkeluarga dapat menyiapkan enam kali dari pengeluaran rutin setiap bulan.
 
Asuransi jiwa dan kesehatan sifatnya wajib
 
Banyak yang berpikir asuransi masih dapat ditunda, cukup menjaga kesehatan dan mengandalkan BPJS. Kita lupa risiko sakit bisa datang terlebih karena beberapa hal, seperti terpapar polusi udara dan bahan kimia, daya tahan tubuh menurun karena banyak aktivitas dan kurang istirahat, virus dan bakteri yang semakin banyak serta menurunnya kesehatan seiring dengan meningkatnya usia, adanya komorbid, atau karena akumulasi penyakit yang selama ini mungkin terabaikan.
 
Jika Anda bijak mengatur pendapatan dengan baik, belanja sesuai skala prioritas maka seharusnya masih tersedia dana untuk melengkapi kebutuhan asuransi bagi keluarga.
 
Berinvestasi
 
Jika sudah memiliki tabungan,mampu menyiapkan dana darurat, dan sudah mengasuransikan diri dan keluarga. Alangkah baiknya berinvestasi untuk mengembangkan aset yang ada saat ini. Sebab nilai aset saat ini belum tentu sama nilainya pada beberapa tahun mendatang karena inflasi akan selalu ada.
 
Pilihlah instrumen berisiko rendah dan cenderung aman pada kondisi saat ini, seperti reksa dana pasar uang atau Surat Berharga Negara (SBN).
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan