Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu. Foto: dok BTN.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu. Foto: dok BTN.

Kuartal I-2023

Kredit dan Pembiayaan BTN Tembus Rp300 Triliun, Begini Rinciannya

Ade Hapsari Lestarini • 26 April 2023 19:15
Jakarta: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil mempertahankan kinerja dalam tiga bulan pertama 2023. Bank spesialis kredit perumahan ini sukses menyalurkan kredit dan pembiayaan hampir mencapai sekitar Rp300 triliun sepanjang kuartal I-2023. Perolehan tersebut tumbuh 8,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp277,13 triliun.
 
"Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada beberapa sektor industri di Indonesia, BTN pada kuartal I-2023 berhasil membukukan kinerja yang positif. Kami optimistis hingga akhir 2023, perseroan mampu meningkatkan kinerja sesuai target yang telah ditetapkan," ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan resminya, Rabu, 26 April 2023.
 
Nixon mengungkapkan, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I-2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Maret 2023 mencapai Rp264,57 triliun.

Adapun dari jumlah tersebut, KPR subsidi pada kuartal I-2023 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp148,65 triliun tumbuh 10,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp134,04 triliun. Sedangkan KPR nonsubsidi tumbuh 5,37 persen menjadi Rp88,81 triliun pada kuartal I-2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp84,28 triliun.
 
Baca juga: Ini Bocoran 3 Strategi Bisnis BTN di 2023

"Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kami terus membaik. NPL Gross di level 3,54 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,6 persen," kata Nixon.
 
Sementara dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Nixon mengungkapkan pada kuartal I-2023 perolehan DPK BTN mencapai Rp319,60 triliun atau naik 10,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp290,53 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp166,80 triliun naik sebesar 30,05 persen dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp128,26 triliun.
 
Sepanjang kuartal I-2023, laba bersih BTN berhasil tumbuh menjadi sebesar Rp801 miliar. Sementara total aset BTN hingga akhir Maret 2023 mengalami kenaikan 9,25 persen menjadi Rp401,50 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 yang sebesar Rp367,51 triliun.
 
Nixon menegaskan, kinerja positif yang diraih BTN menandakan keberhasilan transformasi yang dilakukan manajemen seperti sentralisasi proses kredit dan digitalisasi yang memberikan dampak positif dalam bentuk akuisisi nasabah baru, perluasan akses pasar dan produktivitas karyawan.
 
"Dengan transformasi yang dilakukan BTN dan dukungan Pemerintah bersama stakeholder terkait bisnis pembiayaan perumahaan, kami optimistis mampu berperan aktif dalam mendukung program Pembangunan Satu Juta Rumah serta memenuhi tugas utama menyediakan hunian terutama bagi MBR dan milenial," jelas Nixon.

Strategi BTN 2023

Nixon mengungkapkan, untuk menghadapi tantangan dinamika makro dan adaptasi terhadap digitalisasi bisnis, BTN telah menyusun empat fokus area strategi yang dijalankan pada 2023, yakni:

Rencana bisnis kredit

Ini akan mengoptimalkan porsi pada program perumahan nasional dengan target penyaluran KPR Subsidi sebesar 171.200 unit, mengembangkan produk dan skema KPR yang menyasar milenial, menargetkan penyaluran KPR nonsubsidi sebanyak 54.500 unit serta mengembangkan bisnis UMKM dengan mengoptimalkan porsi BTN pada penyaluran KUR.

Rencana bisnis pendanaan

Caranya dengan menargetkan akuisisi payroll nasabah lembaga untuk meningkatkan DPK ritel, mengembangkan bisnis wholesale banking sebagai sumber pertumbuhan CASA dan fee based income serta melakukan rekomposisi wholesale funding untuk menurunkan blended cost of fund.

Pengembangan digital banking

Melalui pengembangan ekosistem perumahan berbasis digital seperti aplikasi BTN Properti, BTN Properti for Developer, Smart Residence, dan eMitra serta meningkatkan transaksi digital melalui launching BTN Mobile.

Menjadi enabler

Caranya dengan melakukan sentralisasi proses back-end untuk meningkatkan efisiensi operasional (cash center, accounting and procurement) dan melanjutkan perbaikan proses perkreditan, terutama di segmen komersial dan UMKM.
 
"Digitalisasi yang semakin kuat juga menjadi isu strategis bagi BTN dalam mencapai target bisnis di 2023. Pascapandemi, tren digitalisasi tetap tinggi dengan fokus area pada fleksibilitas, kecepatan dan keamanan," ujar Nixon.
 
Baca juga: Ingat! Nasabah Bank Wajib Jaga Kerahasiaan Data

Kinerja BTN Syariah kinclong

Sejalan dengan pertumbuhan bisnis konvensional, laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN (BTN Syariah) juga tumbuh positif pada kuartal I-2023. Laba bersih BTN Syariah tercatat melonjak sekitar 40 persen dari Rp75,41 miliar pada kuartal I-2022 menjadi Rp105,15 miliar pada periode yang sama tahun ini.
 
Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada kuartal I-2023, pembiayaan syariah tercatat tumbuh 15,52 persen menjadi Rp32,63 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 sebesar Rp28,24 triliun.
 
Sementara total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang kuartal I-2023 mencapai Rp35,63 triliun tumbuh 27,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp27,99 triliun. Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 24,53 persen menjadi Rp46,52 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp37,35 triliun.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan