Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Adam Dwi.
Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Adam Dwi.

Awal Pekan, Rupiah Terjun Bebas ke Rp15.730/USD

Husen Miftahudin • 28 Oktober 2024 09:18
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini mengalami pelemahan cukup signifikan.
 
Mengutip data Bloomberg, Senin, 28 Oktober 2024, rupiah hingga pukul 09.10 WIB berada di level Rp15.730 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun sebanyak 84 poin atau setara 0,54 persen dari Rp15.646 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp15.719 per USD, melemah sebanyak 85 poin atau setara 0,54 persen dari Rp15.634 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan menguat.
 
"Untuk perdagangan Senin ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.600 per USD hingga Rp15.670 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
 
Baca juga: Bisnis AS Pulih, Rupiah Tersungkur
 

Stabilitas sistem keuangan tetap terjaga


Ibrahim mengungkapkan, Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal ketiga 2024 tetap terjaga di tengah dinamika geopolitik global dan arah pelonggaran kebijakan moneter. Hal ini sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan moneter dilakukan oleh berbagai negara utama, (Amerika Serikat dan Eropa). Namun, perekonomian Indonesia masih tetap terjaga dengan baik. 
 
Sedangkan, perekonomian domestik di kuartal ketiga 2024 diperkirakan tumbuh di atas lima persen. Ini melanjutkan kinerja positif kuartal kedua 2024, di mana dorongan dari konsumsi rumah tangga dan investasi cukup positif.
 
Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap terjaga khususnya untuk kelas menengah atas. Sementara itu, faktor agregat demand yang kedua yaitu investasi tumbuh seiring dengan akselerasi penyelesaian program atau proyek strategis nasional (PSN), termasuk Ibu Kota Nusantara.
 
Kemudian, inflasi tetap rendah dan terjaga di kisaran 2,5 persen plus minus satu pesen. Inflasi indeks harga konsumen atau IHK tercatat rendah di seluruh komponen sehingga mencapai angka 1,84 persen year on year (yoy) pada September 2024.
 
"Nilai tukar rupiah pun menunjukkan penguatan didukung konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia, bauran kebijakan moneter, dan terjadinya aliran masuk modal kembali ke dalam negeri," papar Ibrahim.
 
Sementara itu, kinerja APBN sampai dengan akhir Agustus tetap terjaga dengan baik. Defisit terkendali meskipun pendapatan negara mengalami kontraksi 2,5 persen (yoy), sementara belanja negara tumbuh 15,3 persen.
 
Hingga akhir Agustus 2024 kondisi kesehatan fiskal terus terjaga dengan baik, tercermin dari surplus pada keseimbangan primer sebesar Rp161,8 triliun dan defisit Rp153,7 triliun atau 0,68 persen dari PDB. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan