Mengacu data Bloomberg, Jumat sore, 25 Oktober 2024 rupiah merosot 0,4 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp15.646,5 per USD.
Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance rupiah melemah 60 poin yang setara dengan 0,39 persen menjadi Rp15.635 per USD.
Melansir Antara, tergelincir mata uang Garuda itu terjadi di tengah aktivitas bisnis AS yang membaik.
“Aktivitas bisnis yang ditunjukkan oleh PMI AS membaik, dengan sektor jasa mencatat ekspansi dan manufaktur tetap terkontraksi," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva.
| Baca juga: Pasar Tenaga Kerja AS Kuat Menekan Posisi Rupiah |
Pengangguran AS
S&P Global US Manufacturing PMI naik menjadi 47,8 pada Oktober 2024, lebih tinggi dari perkiraan sebesar 47,5 dan periode sebelumnya sebesar 47,3. S&P Global US Services PMI juga meningkat menjadi 55,3 dari 55,2.Klaim pengangguran mingguan di AS juga turun tajam, dengan jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun sebesar 15 ribu menjadi 227 ribu, lebih baik dari ekspektasi ekonom.
Taufan menuturkan penurunan itu mencerminkan kekuatan pasar tenaga kerja, meskipun masih dipengaruhi oleh gangguan akibat bencana alam seperti Badai Milton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
