Ilustrasi. Foto: Freepik
Ilustrasi. Foto: Freepik

Ini dia 10 Kesalahan Investasi yang Sering Dilakukan Investor

Medcom • 08 Oktober 2024 11:35
Jakarta: Investasi sekarang sudah menjadi hal yang umum dan dikenal oleh semua generasi. Namun, dalam merencanakan masa depan, banyak investor masih sering membuat kesalahan.
 
Ini karena investasi memerlukan kedisiplinan, kesabaran, dan ketelitian dalam memahami pergerakan pasar.
 
Melansir dari laman BCA, ada beberapa kesalahan investor saat melakukan investasi. Berikut merupakan 10 kesalahan yang sering dilakukan oleh investor:

1. Menunggu Tujuan Investasi 

Banyak investor yang belum berinvestasi dengan disiplin karena kurangnya tujuan yang jelas, sehingga investasi dilakukan tanpa rencana dan hanya sesekali. Meski belum ada tujuan spesifik, menabung untuk kebutuhan masa depan dan dana pensiun tetap penting. Semakin banyak yang disisihkan, semakin cepat juga menuju kebebasan finansial tercapai.

2. Tidak Mempersiapkan Dana Darurat

Investor sebaiknya membagi atau menyisihkan dana mereka, tidak hanya untuk kebutuhan masa depan, tetapi juga untuk dana darurat. Dana darurat disiapkan untuk mengatasi situasi tak terduga, seperti kecelakaan, bencana alam, atau kerusakan rumah dan kendaraan. Dengan adanya dana ini, keuangan utama tidak akan terganggu saat menghadapi keadaan mendesak.
 
Baca juga: Generasi Sandwich Jangan Sedih, Begini Cara Mudah Atur Keuanganmu

3. Menunda Kewajiban

Menggunakan fasilitas kredit untuk membeli barang, seperti kartu kredit atau pinjaman online, sudah menjadi hal umum karena banyaknya promo dan keuntungan yang ditawarkan.
 
Namun, masih banyak orang justru menumpuk utang yang terus berbunga, membuat jumlah tersebut semakin besar. Sebaiknya, segera lunasi kewajiban tersebut agar bisa menikmati manfaatnya tanpa harus membayar lebih dan menjaga kondisi keuangan tetap sehat.

4. Spend First

Banyak orang cenderung memenuhi keinginan terlebih dahulu baru mulai berinvestasi dari sisa penghasilan. Idealnya, setelah melunasi kewajiban, sisihkan dana untuk investasi terlebih dahulu seperti prinsip yang dikenal sebagai pay yourself first, lalu gunakan sisanya untuk keinginan. Ini membantu memastikan investasi berjalan disiplin sesuai rencana dan tidak hanya dari sisa penghasilan.

5. Tidak Memiliki Budget

Beberapa orang tidak memiliki anggaran yang jelas, sehingga pengeluaran sering melebihi rencana dan mengurangi alokasi untuk investasi, yang bisa menghambat pencapaian tujuan.
 
Susun dan ikuti anggaran untuk kebutuhan seperti investasi, pengeluaran sehari-hari, pelunasan utang, dan hiburan agar penghasilan tidak habis pada hal yang tidak diperlukan.

6. Tidak Memiliki Asuransi

Asuransi sering dianggap sebagai pengeluaran tambahan yang tidak penting, padahal sebenarnya sangat dibutuhkan. Jika kamu sakit dan memiliki asuransi, biaya tersebut tidak akan mengganggu anggaran, dana darurat, atau investasi yang dimiliki.
 
Baca juga: Begini Cara Membedakan Jenis Surat Berharga Negara Sebelum Berinvestasi

7. Tidak Memaksimalkan Benefit dari Perusahaan

Benefit yang diberikan kepada karyawan bervariasi tergantung perusahaan, seperti tunjangan kesehatan, pernikahan, atau kebutuhan pokok. Namun, sering kali karyawan tidak menyadari atau lupa memanfaatkan benefit tersebut, sehingga mereka harus menggunakan dana pribadi yang seharusnya bisa dioptimalkan untuk melakukan investasi.

8. Terjebak FOMO

Fear Of Missing Out (FOMO) adalah rasa khawatir yang muncul ketika kita tidak ikut merasakan tren yang sedang berlangsung. Karena terlalu fokus pada FOMO, kita seringkali mengeluarkan uang lebih untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, yang seharusnya bisa digunakan untuk investasi. Sebaiknya, masukkan pengeluaran akibat FOMO ke dalam anggaran untuk hiburan atau keinginanmu agar disiplin dalam berinvestasi tetap terjaga.

9. Milenial Lifestyle

Gaya hidup yang lebih mewah sering kali dianggap sebagai cara untuk menikmati hasil kerja keras, meskipun sifatnya hanya memberikan kepuasan sementara. Sebaiknya, seperti halnya dengan FOMO, masukkan pengeluaran yang muncul akibat perubahan gaya hidup ke dalam anggaran untuk hiburan atau keinginanmu.

10. Medsospedia

Akhir-akhir ini, banyak orang yang belum memahami investasi tetapi berinvestasi dalam produk yang menawarkan imbal hasil tinggi tanpa menyadari risikonya yang juga besar.
 
Mereka kemudian membagikan informasi ini kepada teman-teman melalui media sosial. Namun, setelah teman-temannya tertarik untuk ikut, pasar investasi mengalami perubahan yang mengakibatkan nilai investasinya menurun secara signifikan.
 
Sebelum berinvestasi, baik itu berdasarkan rekomendasi kenalan, influencer, atau keluarga, penting untuk mencari tahu terlebih dahulu tentang produk, risikonya, cara kerja, dan pengelolanya.
 
Jangan lupa untuk memeriksa apakah produk tersebut terdaftar di OJK. Investasi sangat penting untuk persiapan masa depan, namun pastikan investasi yang kamu pilih dapat membantu mencapai tujuan investasimu dengan maksimal. (Muhammad Rizky H)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan