Baca juga: IHSG Dibuka Langsung Naik ke 8080
|
IHSG berpeluang naik setelah bursa saham global mendapatkan sentimen positif dari kenaikan Wall Street.
IHSG berada pada level 8088 atau naik 44 poin dengan persentase 0,52 persen pada pembukaan awal pekan ini.
Sementara itu laju indeks saham unggulan LQ45 turun 0,29 persen ke level 771. Laju indeks saham syariah unggulan atau JII naik 0,17 persen dengan berada pada level 558.
Saham-saham seperti BBCA, BBRI, ADRO dan ANTM naik pada pembukaan perdagangan hari ini. Sementara beberapa saham seperti TLKM, JPFA, dan SCMA alami koreksi.
IHSG ditutup melemah selama dua hari berturut-turut, dan kemarin sempat melemah hingga 1,6 persen menyentuh level 7.936,4, namun kembali rebound dan ditutup pada 8.051,2, atau melemah hanya 0,2 persen dibanding penutupan hari sebelumnya.
Net outflow asing di pasar saham kemarin cukup deras di pasar reguler, mencapai Rp 1,4 triliun. Selain saham-saham blue chip perbankan, yaitu BBRI dan BMRI, yang masing-masing net outflow Rp 543miliar dan Rp 201miliar, asing juga mencatatkan outflow signifikan terhadap saham WIFI yang sebesar Rp 447miliar.
Potensi volatilitas ke depan masih cukup tinggi karena belum terdapat tanda-tanda asing kembali membeli saham-saham Indonesia. Pada saat yang bersamaan asing juga masih tetap mengurangi kepemilikan di SBN.
Berbagai kebijakan pemerintah untuk mendorong perekonomian memiliki beberapa risiko antara lain kenaikan inflasi akibat peningkatan signifikan jumlah uang beredar, menurunnya bantalan dan kredibilitas fiskal, serta tekanan terhadap Rupiah seiring terus keluarnya investor asing dari pasar modal Indonesia.
Indeks Saham AS
Indeks saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu, 15 Oktober 2025 waktu setempat, dengan mayoritas bergerak menguat di tengah fluktuasi pasar.Kinerja solid sektor perbankan menjadi pendorong utama penguatan bursa, sementara negosiasi dagang AS–China dan perpanjangan government shutdown menahan laju indeks.
Setelah Citigroup dan Wells Fargo melaporkan kinerja kuartal III yang lebih baik dari perkiraan, giliran Bank of America dan Morgan Stanley mencatat hasil positif dengan kenaikan saham masing-masing naik 4,37persen dan 4,71persen.
Dow Jones capai level 46.253,31 atau turun 0,04 persen, S&P 500 capai level 6.671,06 atau naik 0,40 persen, FTSE 100 capai level 9.424,75 atau turun 0,30 persen, Nikkei naik ke level 47.672,67 atau naik 1,76 persen.
VIX turun tipis ke 20,64, menandakan risiko volatilitas pasar yang masih terjaga. Sementara itu, yield obligasi Indonesia 10 tahun melemah ke 6,02persen dan CDS 5 tahun turun ke 80,93.
Harga emas menguat 1,56 persen ke USD 4.207,48 per ons, didorong meningkatnya permintaan aset aman. Minyak mentah turun 0,73 persen ke USD 58,27 per barel, sedangkan batubara Newcastle naik 1,97 persen ke USD 105,85 per ton. Komoditas logam seperti tembaga, nikel, dan timah juga mencatat penguatan moderat.
CGS International Sekuritas Indonesia memaparkan menguatnya mayoritas indeks global dan naiknya harga komoditas berpotensi menjadi sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini
Namun, aksi jual asing yang masih cukup besar bisa menahan penguatan lebih lanjut. IHSG diperkirakan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.970–7.890 dan resistance 8.130–8.215.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id