baca juga: Terkoreksi Tipis, Rupiah Bergerak di Level Rp15.592/USD |
Bloomberg mencatat mata uang rupiah turun 0,06 persen dengan berada pada level Rp15.592 per USD. Kemudian Yahoo finance melansir mata uang rupiah turun 0,064 persen dengan berada pada level Rp15.589 per USD. Dolar indeks berada pada posisi 104 pada sore ini.
Mata uang Dolar AS mendapatkan stimulus dari produk domestik bruto (PDB) AS kuartal ketiga sebesar 3,2 persen secara tahunan atau di atas perkiraan sebelumnya sebesar 2,9 persen. Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pengajuan tunjangan pengangguran naik menjadi 216 ribu minggu meskipun di bawah perkiraan para ekonom sebesar 222 ribu.
Dan laporan ketiga menunjukkan indikator utama Conference Board, ukuran aktivitas ekonomi AS di masa depan, turun selama sembilan bulan berturut-turut pada November. Disamping itu, kekhawatiran resesi terkait siklus kenaikan suku bunga Fed yang berkepanjangan telah sangat membebani ekuitas tahun ini, dengan indeks acuan S&P 500 berada di jalur penurunan tahunan 19,8 persen, yang akan menjadi yang terbesar sejak krisis keuangan 2008.
"Data ekonomi yang kuat, terutama data pasar tenaga kerja yang kuat, membuat The Fed tetap menginjak rem ekonomi," kata Kepala Strategi Investasi Charles Schwab Liz Ann Sonders.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News