Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

RUU P2SK Dipelototi Pelaku Pasar, Rupiah 'Terpeleset'

Husen Miftahudin • 16 November 2022 17:56
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan pada penutupan hari ini. Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Rabu, 16 November 2022, berada di level Rp15.599 per USD, turun sebanyak 62 poin atau setara 0,40 persen dari posisi Rp15.537 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah pada hari ini utamanya disebabkan oleh perhatian para pelaku pasar keuangan yang tertuju pada perkembangan Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK).
 
"Sektor keuangan yang kuat sangat penting dan strategis dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, termasuk untuk meningkatkan perekonomian Indonesia menjadi negara maju menuju tingkat pendapatan tinggi adil dan merata," jelas Ibrahim dalam analisis hariannya, Rabu, 16 November 2022.

Oleh karena itu, lanjutnya, sektor keuangan harus memiliki fungsi intermediasi kuat, stabil, kredibel, dan inklusif serta memiliki nilai strategis  sehingga perlu adanya ikatan yang kuat tentang regulasi yang jelas guna untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat baik industri sektor keuangan maupun industri sektor nonkeuangan.
 
Munculnya RUU P2SK sendiri karena sektor keuangan di Tanah Air masih memiliki banyak permasalahan fundamental yang masih perlu dibenahi di antaranya proporsi aset sektor keuangan belum merata dan peran sektor perbankan sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek masih sangat dominan.
 
Kemudian, porsi aset di industri keuangan nonbank diharapkan menjadi sumber dana jangka panjang untuk memberikan sumber pembiayaan pembangunan masih relatif kecil.
 
Adapun indikator-indikator sektor keuangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga terpantau masih relatif rendah dibandingkan negara peers Asean 5. Di antaranya, aset bank per PDB masih sebesar 59,5 persen dan kapitalisasi pasar modal terhadap PDB baru mencapai 48,3 persen.
 
"Ini mengindikasikan bahwa penghimpunan dana masyarakat dalam industri keuangan masih sangat terbatas, sedangkan potensi pendalaman pasar masih sangat besar," paparnya.
 
Baca juga: Ambruk Lagi, Rupiah Nyaris Sentuh Rp15.600/USD

 
Dari eksternal, Ibrahim memandang kenaikan awal safe-haven dolar AS gagal setelah perdagangan yang bergejolak karena para pedagang terhibur dengan pernyataan Presiden AS Joe Biden bahwa rudal yang menyebabkan ledakan di Polandia mungkin tidak ditembakkan dari Rusia.
 
Menurut pejabat AS, temuan awal menunjukkan rudal yang menghantam Polandia ditembakkan oleh pasukan Ukraina ke arah rudal Rusia yang masuk. Rusia menyangkal bertanggung jawab atas ledakan itu.
 
"Biden berbicara setelah para pemimpin global mengadakan pertemuan darurat menyusul ledakan mematikan yang menurut otoritas Ukraina dan Polandia disebabkan oleh rudal buatan Rusia," urai Ibrahim.
 
Ibrahim memprediksi, rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif meskipun kemungkinan besar masih mengalami pelemahan. "Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.580 per USD hingga Rp15.640 per USD," tutup dia.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan