IHSG Selasa, 28 Februari 2023, perdagangan sore berakhir di posisi 6.843, melemah 11 poin atau setara 0,1 persen. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 19 miliar lembar saham senilai Rp14 triliun. Sebanyak 230 saham menguat, sebanyak 284 saham tertekan, dan sebanyak 222 saham stagnan.
Menurut data RTI, sejumlah saham menjadi beban pada perdagangan hari ini sehingga IHSG harus ambruk, yakni:
- PT Wir Asia Tbk (WIRG) melemah 6,96 persen.
- PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) tertekan 6,92 persen.
- PT Trisula International Tbk (TRIS) turun 6,90 persen.
- PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) negatif 6,50 persen.
- PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) melemah 5,26 persen.
Gerak Wall Street menguat
Sementara itu, Wall Street sedikit menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Investor terlibat dalam beberapa perburuan saham murah setelah kerugian minggu lalu. Pada pekan lalu, bursa saham AS tertekan dengan persentase terbesar di 2023 karena tertekan kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 72,17 poin atau 0,22 persen, menjadi 32.889,09. Sementara indeks S&P 500 naik 12,2 poin atau 0,31 persen, menjadi 3.982,24 Indeks Komposit Nasdaq terkerek 72,04 poin atau 0,63 persen menjadi 11.466,98.
Ketiga indeks saham utama naik lebih dari satu persen tak lama setelah bel pembukaan, sebagian karena pelonggaran imbal hasil obligasi pemerintah, dan ketiganya ditutup jauh dari tertinggi sesi mereka. Saham-saham terus menyerah keuntungan sepanjang sesi karena imbal hasil obligasi pemerintah AS bergerak dari posisi terendah hari itu.
Pekan lalu, Dow Jones turun dengan persentase mingguan terbesar sejak September, dan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing mengalami penurunan persentase mingguan terbesar sejak Desember karena data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve AS meningkatkan ekspektasi bank sentral akan menjadi lebih agresif dalam menaikkan suku bunga.
Baca: Bursa Kripto Bakal Meluncur di 2023? Ssst Ini Bocoran dari Bos Bappebti |
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 72,17 poin atau 0,22 persen, menjadi 32.889,09. Sementara indeks S&P 500 naik 12,2 poin atau 0,31 persen, menjadi 3.982,24 Indeks Komposit Nasdaq terkerek 72,04 poin atau 0,63 persen menjadi 11.466,98.
Ketiga indeks saham utama naik lebih dari satu persen tak lama setelah bel pembukaan, sebagian karena pelonggaran imbal hasil obligasi pemerintah, dan ketiganya ditutup jauh dari tertinggi sesi mereka. Saham-saham terus menyerah keuntungan sepanjang sesi karena imbal hasil obligasi pemerintah AS bergerak dari posisi terendah hari itu.
Pekan lalu, Dow Jones turun dengan persentase mingguan terbesar sejak September, dan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing mengalami penurunan persentase mingguan terbesar sejak Desember karena data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve AS meningkatkan ekspektasi bank sentral akan menjadi lebih agresif dalam menaikkan suku bunga.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News