PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bersama Prudence Foundation dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) berusaha menanamkan literasi keuangan sejak dini melalui program Cha-Ching sebagai sebuah inisiatif edukatif yang kini telah menjangkau lebih dari 1 juta siswa sekolah dasar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Pentingnya Literasi Keuangan di Kalangan Pelajar |
Program ini mendapatkan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI yang menjelaskan bahwa literasi keuangan kini telah menjadi bagian integral dari visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Melalui empat konsep sederhana Earn (Menghasilkan), Save (Menabung), Spend (Belanja), dan Donate (Berdonasi) program Cha-Ching mengajarkan anak memahami siklus dasar pengelolaan uang dengan cara yang menyenangkan. Anak-anak diajak berpikir tentang bagaimana menghasilkan uang melalui kerja keras, menabung untuk masa depan, membelanjakan secara bijak, dan berbagi kepada sesama.
“Membekali anak dengan literasi keuangan bukan hanya edukasi, tetapi investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan tangguh,” ujar Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen.
Ia menekankan keberhasilan menjangkau satu juta siswa merupakan bukti nyata kesadaran finansial dapat tumbuh jika dimulai dari usia muda. Program Cha-Ching pertama kali hadir di Indonesia pada 2017 di Sidoarjo, dan kini berkembang pesat berkat inovasi digital. Selama pandemi COVID-19, pembelajaran tatap muka terhenti, mendorong Prudential Indonesia dan PJI meluncurkan versi digital Cha-Ching yang berisi teks, video, dan konten interaktif.
Transformasi ini memperluas jangkauan hingga ke daerah terpencil dan menjadi landasan kerja sama strategis dengan Kementerian Pendidikan pada 2023. Hasilnya luar biasa partisipasi meningkat lebih dari 400%, menjangkau 230.000 siswa, 7.000 guru, dan 4.192 sekolah hanya dalam satu tahun ajaran.
Dampak Nyata di Lapangan
Evaluasi terbaru menunjukkan pemahaman siswa terhadap literasi keuangan meningkat rata-rata 17%, sementara 96% guru ingin kembali mengajarkan kurikulum ini. Tak hanya itu, 3 dari 4 orang tua menyarankan agar program Cha-Ching terus dilanjutkan.Bagi para guru dan siswa, pelajaran tentang uang kini bukan hal kaku atau rumit. “Program Cha-Ching membantu mengubah pola pikir kami tentang pengelolaan keuangan,” kata Evi Yuli Puspitasari, guru SDN Mlarak Ponorogo.
Sementara Muhammad Naufal Al-Ghifari, siswa SDN Cibeber Hilir, mengaku belajar Cha-Ching itu seru dan membuat saya tahu uang harus dikelola dengan baik.
Pemerintah melihat program ini sebagai bukti bahwa edukasi finansial dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah dengan cara yang menyenangkan dan relevan.
“Cha-Ching menunjukkan literasi keuangan bisa menjadi bagian dari pembelajaran karakter anak,” ujar Staf Khusus Mendikdasmen RI Arif Jamali.
Dia menegaskan program ini mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menyiapkan generasi muda yang mampu membuat keputusan finansial yang bijak.
Dengan target satu juta siswa yang kini telah tercapai, Prudential Indonesia berkomitmen melanjutkan ekspansi Cha-Ching agar menjangkau lebih banyak anak Indonesia.
Program ini menjadi pengingat literasi keuangan bukan sekadar tahu cara menabung, tapi tentang membentuk karakter generasi yang bijak, mandiri, dan peduli terhadap sesama dan menjadi sebuah fondasi penting untuk masa depan Indonesia yang lebih sejahtera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id