Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, pelunasan obligasi tersebut merupakan komitmen dari perseroan dalam memenuhi kewajiban keuangan.
"Perseroan saat ini telah menyiapkan dana untuk pelunasan obligasi jatuh tempo tersebut. Dana tersebut bersumber dari posisi kas internal perseroan yang saat ini ditempatkan pada instrumen deposito," kata Ananta dalam keterangan resmi, Jumat, 17 Februari 2023.
Ia menegaskan obligasi yang diterbitkan oleh SMF memiliki peringkat idAAA yang diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Peringkat tersebut merupakan peringkat tertinggi yang menunjukkan kemampuan SMF untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang, serta profil permodalan yang sangat kuat dengan didukung oleh kualitas aset yang sangat baik dan mencerminkan tingkat dukungan yang sangat kuat dari Pemerintah Indonesia.
"Penerbitan obligasi SMF bertujuan untuk mendukung stabilitas ekonomi nasional khususnya di industri perumahan melalui penyaluran pinjaman (refinancing atas kredit pemilikan rumah/KPR), sehingga dapat mendorong ketersediaan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia," ungkap Ananta.
Baca juga: Ini Pengertian Obligasi Korporasi dan Keuntungannya |
Terbitkan surat utang hingga Rp50 triliun
Sejak 2009 hingga saat ini, SMF telah melakukan penerbitan surat utang sebanyak 51 kali dengan total Rp50,4 triliun.
Penerbitan itu terdiri atas 38 kali penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah (penawaran umum) sebesar Rp45,63 triliun, 12 kali medium term notes (penawaran terbatas) sebesar Rp4,67 triliun, dan satu kali penerbitan surat berharga komersial sebesar Rp120 miliar.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News