Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Ini Pengertian Obligasi Korporasi dan Keuntungannya

Husen Miftahudin • 03 Februari 2023 18:45
Jakarta: Sobat Medcom pasti sudah sering mendengar obligasi. Itu lho, surat utang yang biasanya diterbitkan pemerintah dan korporasi.
 
Dikutip dari sikapiuangmu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi adalah surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
 
Secara singkatnya, obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat diperjualbelikan serta mendapatkan bunga. Obligasi menjadi salah satu instrumen investasi yang menguntungkan lho.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Beberapa istilah terkait obligasi
 
Terdapat beberapa istilah pada obligasi, seperti nilai nominal (face value) yang merupakan nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
 
Kupon (interest rate), adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap tiga atau enam bulanan).
 
Jatuh tempo (maturity) adalah tanggal di mana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi, mulai dari 365 hari sampai dengan di atas lima tahun.
 
Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun akan lebih mudah untuk diprediksi, sehingga memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu lima tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi kupon atau bunganya.
 
Penerbit (issuer). Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel, karena dapat dipergunakan untuk mengukur risiko seperti adanya kemungkinan dari penerbit obligasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan/atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk).
 
Jenis-jenis obligasi
 
Terdapat tiga jenis obligasi, yakni obligasi pemerintah, obligasi korporasi, obligasi ritel. Khusus di artikel ini, Medcom.id akan mengulas lebih dalam soal obligasi korporasi.
 
Jadi, obligasi korporasi itu berupa surat utang yang diterbitkan oleh korporasi Indonesia, baik perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun korporasi lainnya.
 
Sama seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel, dan obligasi dengan prinsip syariah. Obligasi korporasi juga ada yang telah diperingkat atau ada yang tidak diperingkat.
 
Baca juga: Mau Cicip Investasi di Obligasi? Eits Kenalan Dulu Sebelum Membelinya

 
Keuntungan membeli obligasi korporasi
 
1. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon atau bunga.
Kupon atau bunga dibayarkan secara reguler sampai dengan jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari nilai nominal. Tingkat bunga atau kupon obligasi biasanya lebih tinggi dari tingkat bunga yang ditawarkan deposito perbankan.
 
Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi daripada bunga yang diberikan deposito atau Sertifikat Bank Indonesia.
 
2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
Di samping penghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya, maka tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain.
 
Capital gain juga diperoleh jika investor membeli obligasi dengan diskon, dengan nilai yang lebih rendah dari nilai nominalnya dan kemudian pada waktu jatuh tempo memperoleh pembayaran sesuai dengan harga nominal.
 
3. Risiko membeli obligasi korporasi
Risiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko perusahaan tidak mampu mengembalikan pokok obligasi.
 
Ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban dikenal dengan istilah default. Walaupun jarang terjadi, namun dapat saja suatu ketika penerbit obligasi tidak mampu membayar baik bunga maupun pokok obligasi.
 
Risiko tingkat suku bunga
 
Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan pergerakan tingkat suku bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga. Artinya jika suku bunga naik, maka harga obligasi akan turun. Sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik.
 
Investor obligasi harus jeli memperkirakan tingkat suku bunga sedemikian rupa sehingga dapat memperkirakan apakah terus memegang suatu obligasi, membeli obligasi baru, atau menjual obligasi yang dimiliki saat ini.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
(HUS)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif