"Berdasarkan performa earnings yang masih di atas rata-rata dan harga emas yang cenderung stabil yang dengan estimasi EPS FY23 di angka Rp174 per saham dan PE Ratio 11,2 kali, maka rekomendasi buy untuk ANTM dengan target price Rp1.920 per saham," jelas Samuel dikutip dari analisis, Minggu, 24 September 2023.
Secara rinci, dia menjelaskan kinerja emiten BUMN di sektor tambang tersebut cukup stabil. Pendapatan ANTM tetap stabil dengan rata-rata pertumbuhan 15 persen (yoy). Namun di bawah rata rata pertumbuhan lima tahun sebelumnya (periode yang sama), hal ini didukung oleh kenaikan harga jual emas rata rata.
"Selain itu, di sisi operasional, penjualan volume logam emas naik ke 13.508 kg atau tumbuh 0,3 persen. Saya melihat juga kenaikan laba usaha dan laba bersih ANTM naik 59 persen (yoy) dan 24 persen (yoy)," terang Samuel.
Baca juga: Komitmen Antam Jalankan Bisnis Berkelanjutan |
Melebihi rata-rata kenaikan 5 tahun terakhir
Menurut Jasa Utama Capital Sekuritas, hal ini juga melebihi rata-rata kenaikan selama lima tahun terakhir, didukung oleh penurunan beban umum dan administrasi sebanyak 30,4 persen dan penurunan beban penjualan sebanyak tiga persen.
Selain itu Jasa Utama Capital Sekuritas juga melihat adanya peningkatan net profit margin ANTM di semester I-2023, sebanyak 0,4 persen ke level 8,7 persen dibanding rata-rata di sepanjang 2022 yakni 8,3 persen.
"Mengingat 62 persen pendapatan ANTM berasal dari penjualan emas, saya melihat pendapatan dari segmen emas akan tetap meningkat," jelas Samuel.
Adapun faktornya, antara lain, kondisi ekonomi di Tiongkok yang dikabarkan menurun, dengan kinerja PMI manufaktur, kinerja retail, property sales, serta kinerja ekspor dan impor yang menurun selama beberapa kuartal di 2023 turut meningkatkan demand investor untuk emas sebagai safe haven instrument.
Selain itu, economy outlook yang volatile karena peningkatan harga minyak WTI dan brent yang naik ke level tertinggi semenjak Maret 2022 juga dinilai dapat membebankan transportation costs pada emiten-emiten domestik dan internasional.
Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran investor terhadap penurunan kinerja margin profitabilitas emiten dan mengubah nilai valuasi harga saham emiten menjadi lebih rendah, khususnya di sektor manufaktur, perhotelan dan restoran, retail consumer goods, serta pertambangan.
Diketahui, harga emas global sudah naik sebanyak 1,6 persen dalam sebulan ini dan mendekati level resistance sebesar USD1.944 per ons.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News