Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI

Penutupan Perdagangan: Kurs Rupiah Menguat ke Rp15.596/USD

Angga Bratadharma • 19 Desember 2022 15:56
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan Senin terpantau menguat ketimbang pembukaan pada pagi tadi di level Rp15.613 per USD. Perlahan tapi pasti, mata uang Garuda berhasil menghantam mata uang Paman Sam di tengah komitmen The Fed memberantas lonjakan inflasi di Amerika Serikat (AS).
 
Mengutip Bloomberg, Senin, 19 Desember 2022, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir menguat 0,01 persen atau setara 1,5 poin ke posisi Rp15.596 per USD. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.596 hingga Rp15.627 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.540 per USD.
 
Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah di tengah kekhawatiran resesi ekonomi global. Rupiah pagi ini melemah 14 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp15.612 per USD dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.598 per USD.
Baca: Peluang Industri Asuransi Nasional Dinilai Masih Menjanjikan di 2023

"Rupiah terlihat masih dalam fase konsolidasi di kisaran Rp15.560-Rp15.620. Kekhawatiran pasar terhadap isu pelambatan ekonomi atau resesi karena lingkungan suku bunga tinggi bisa jadi memberikan tekanan ke nilai tukar rupiah," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra.

Ketua The Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan akan masih menaikkan suku bunga hingga tahun depan. Powell mengatakan bahwa The Fed belum selesai menaikkan suku bunga dan dia menetapkan standar yang tinggi untuk penurunan suku bunga.
 
Pada tengah pekan lalu, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps), lebih rendah dari empat pertemuan sebelumnya yang menaikkan sebesar 75 bps. The Fed memproyeksikan akan ada kenaikan suku bunga lagi setidaknya 75 bps hingga akhir 2023.
 
"Tapi, di sisi lain, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan BI untuk mengimbangi The Fed bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
 
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada November 2022 lalu memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,75 persen menjadi 5,25 persen. Selain bunga acuan, bank sentral juga menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen dan enam persen.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan