Ilustrasi. Foto: Freepik.
Ilustrasi. Foto: Freepik.

Peluang Industri Asuransi Nasional Dinilai Masih Menjanjikan di 2023

Husen Miftahudin • 19 Desember 2022 10:02
Jakarta: Peluang industri asuransi nasional pada 2023 dinilai masih tetap besar seiring dengan kondisi masih rendahnya penetrasi asuransi dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlunya proteksi setelah pandemi.
 
"Kami optimistis menyambut tahun 2023. Kami berkomitmen memenuhi kebutuhan finansial nasabah dengan memberikan solusi yang mengedepankan kepentingan mereka melalui inovasi produk dan layanan," kata Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Ryan Charland dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 19 Desember 2022.
 
Ia menambahkan pihaknya percaya masyarakat Indonesia akan senantiasa membutuhkan proteksi serta rencana pensiun untuk keamanan masa depannya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah yang tercatat pada 2021 baru 3,18 persen. Angka itu terdiri atas penetrasi asuransi jiwa 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, asuransi sosial 1,45 persen, dan asuransi wajib 0,08 persen.
 
Head of Product Management Manulife Indonesia Richard Sondakh mengakui pada 2023 merupakan tahun yang menantang. "Namun, kita akan menjadikan tantangan menjadi peluang untuk terus berinovasi baik dari segi produk maupun layanan," ujarnya.
 
Richard menjelaskan, hasil survei Manulife Asia Care 2022 menyebutkan tiga produk asuransi yang cocok untuk dihadirkan untuk nasabah pada masa mendatang. Produk yang akan menjadi produk asuransi pilihan dan menjadi prioritas utama itu adalah pendidikan anak, kesehatan, serta asuransi jiwa dan penyakit kritis.
 
Baca juga: OJK Ingatkan Dampak Pengetatan Moneter ke Ekonomi Digital

 
Richard juga menjelaskan, saat pandemi, kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya memiliki asuransi kesehatan menjadi lebih besar. Sepanjang 2021, pendapatan bersih premi asuransi Manulife Indonesia meningkat 42 persen menjadi Rp12,1 triliun, sedangkan kinerja premi bisnis baru mencapai Rp7,5 triliun berdasarkan annualized premium equivalent (APE)
 
"Khusus klaim perawatan covid-19, sepanjang Januari-Oktober 2022 Manulife membayar sebesar Rp83 miliar," jelas Richard.
 
Sedangkan, untuk klaim keseluruhan pada periode Januari-September 2022, perusahaan membayar klaim Rp6 triliun (un-audited). Sementara, pada 2021, Manulife membayar klaim sebesar Rp8,9 triliun (audited).
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan