Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.
Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.

OJK Ingatkan Dampak Pengetatan Moneter ke Ekonomi Digital

Antara • 15 Desember 2022 21:00
Jakarta: Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara mengingatkan adanya pengetatan kebijakan moneter di tingkat global bisa berdampak terhadap ekonomi digital, tidak terkecuali di Tanah Air.
 
"Pengetatan kebijakan moneter terutama di berbagai negara maju menyebabkan perusahaan rintisan (startup) teknologi akan semakin mahal untuk mendapatkan pendanaan (funding)," kata Mirza dalam acara bertajuk Momentum Konsolidasi Ekonomi & Politik yang dipantau daring di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2022.
 
Sedangkan, selama ini berbagai startup teknologi telah terbiasa mendapatkan pendanaan yang murah dari para investor di tingkat global,

"Selama ini berbagai startup mendapatkan funding yang murah dari investor. Tetapi karena funding murah ini sudah tidak ada lagi, sekarang fundingnya cukup mahal, maka investor juga pilih-pilih," kata Mirza.
 
Dengan demikian, lanjut dia, wajar apabila berbagai startup teknologi di Tanah Air mulai melakukan efisiensi operasional dengan cara memangkas sumber daya manusia (SDM) yang tersedia.
 
"Maka dari itu kita lihat terjadi efisiensi di berbagai perusahaan startup (dalam) digital economy. Ada perusahaan yang tutup, dan juga melakukan pengurangan pegawai karena funding yang diterima juga menurun," kata Mirza.
 
Baca juga: Naik Dua Kali Lipat, Puluhan Juta UMKM Bertarung di Platform Digital

 
Sepanjang 2022 ini, terdapat beberapa startup teknologi di Indonesia yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan, memutuskan menutup layanan tertentu, hingga menutup total perusahaan.
 
Padahal, potensi ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar USD130 miliar pada 2025, dan naik dua kali lipat menjadi USD360 miliar pada 2030.
 
Hingga akhir 2022 ini, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan ada sekitar 2.400 startup di Indonesia, yang mana membuat Indonesia berada di peringkat ke enam besar dunia.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan