Gedung Unilever Indonesia. Foto: Dokumen Unilever Indonesia
Gedung Unilever Indonesia. Foto: Dokumen Unilever Indonesia

Unilever Pede Resesi Global Tak Hambat Penjualan Tahun Depan

Insi Nantika Jelita • 28 Oktober 2022 13:20
Jakarta: PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih optimistis mencatatkan pertumbuhan penjualan di tahun depan meski ada ancaman resesi perekonomian global. Perseroan menargetkan pertumbuhan di kisaran enam persen di 2023.
 
"Saya optimistis di 2023 market tetap tumbuh, produk di segmen Fast Moving Consumer Good (FMCG) masih bergerak sehat. Pertumbuhan penjualan sekitar 5-6 persen," kata Presiden Direktur Perseroan Unilever Ira Noviarti dilansir Media Indonesia, Jumat, 28 Oktober 2022.
 
Keyakinan tersebut, ungkap Ira, melihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai terjaga baik dibanding negara berkembang lainnya.

Ia mencontohkan seperti inflasi India yang melaju di kisaran tujuh persen, lebih tinggi dibanding inflasi Indonesia yang berada di kisaran lima persen pada tahun ini. "Dengan ekonomi Indonesia yang terjaga dengan inflasi 5,96 persen, saya tidak melihat dampak resesi ke Indonesia minim," ucap Ira.
 
Baca juga: Akhirnya Ekonomi AS Tumbuh 2,6%, Lepas dari Resesi? 

Untuk menjaga pasar, UNVR berusaha mempertahankan harga produknya terjangkau dan memperkuat pemasaran untuk masyarakat kelas menengah. "Selain menguatkan big brand kita seperti Royco, Bango, harga juga harus terjangkau, tidak kemahalan dan distribusinya terjaga dengan baik," tegas Ira.
 
Pada kuartal III-2022, Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp31,5 triliun. Angka tersebut tumbuh lima persen secara year on year (yoy) atau 2,3 persen jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,3 persen yoy dengan membukukan laba sebesar Rp4,6 triliun.
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Finance Unilever Indonesia Vivek Agarwal memperkirakan dampak resesi global tidak terlalu berdampak parah ke dalam negeri. Indonesia yang menjadi eksportir komoditas dianggap akan untung dengan adanya inflasi.
 
"Komoditas Indonesia akan untung. Hal ini terlihat tingkat inflasi lebih rendah daripada global," sebut Vivek.
 
Ia berpandangan, meski resesi terjadi di tahun depan, konsumen mau tidak mau tetap mengeluarkan uang untuk membeli kebutuhan pokok mereka.
 
"UNVR pun juga memastikan ketersediaan produk kebutuhan sehari-hari dengan harga tepat untuk membantu konsumen kami," jelas Vivek.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan