Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.
Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.

Kado Indah Natal, IHSG Melejit di Awal Pekan

Husen Miftahudin • 23 Desember 2024 09:46
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, Senin, 23 Desember 2024, berada di posisi 6.983,86.
 
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.13 WIB, IHSG langsung melejit hingga menyentuh level 7.063,98 atau naik sebanyak 80,11 poin setara 1,15 persen.
 
Adapun, sebanyak 300 saham emiten menguat pada perdagangan pagi ini. Sementara, 130 saham lainnya melemah dan sebanyak 167 saham stagnan.

Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.13 WIB sebanyak Rp833,21 miliar dengan total saham yang diperdagangkan 1,42 miliar saham.
 
Baca juga: Deretan Sektor Unggulan untuk Investor Saham di 2025
 

Bursa Saham Asia tak berkutik


Sementara itu, Bursa Saham Asia ditutup melemah pada perdagangan Jumat (20/12). Indeks Jepang dan Indeks Tiongkok terdampak oleh data inflasi terbaru serta keputusan bank sentral negara terkait dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
 
Indeks rerata Bursa Saham Asia ditutup melemah dengan signifikan, diantaranya Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,16 persen ke 19.720,70, CSI 300 (Tiongkok) turun 0,45 persen ke 3.927,74, Nikkei 225 (Jepang) melemah 0,29 persen ke 38.701,9.
 
Kemudian Topix (Jepang) turun 0,44 persen ke 2.701,99, KOSPI (Korea Selatan) jatuh 1,3 persen ke 2.404,15, KOSDAQ (Korea Selatan) anjlok 2,35 persen ke 668,31, serta S&P/ASX 200 (Australia) turun 1,24 persen ke 8.067.
 
Pasar Asia secara keseluruhan masih diselimuti oleh sentimen negatif akibat belum pulihnya perekonomian global serta tekanan dari data ekonomi regional.
Bank Sentral Tiongkok baru-baru ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pinjaman untuk menjaga stabilitas ekonomi.
 
Adapun keputusan tersebut berupa suku bunga satu tahun yang tetap di 3,1 persen. Sementara suku bunga lima tahun tetap bertahan di 3,6 persen. Langkah ini bertujuan mendukung pinjaman korporasi dan rumah tangga. Namun, keputusan tersebut gagal memacu pasar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan