Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Rupiah Berpotensi Menguat di Tengah Isu Perlambatan Kenaikan Bunga Fed

Antara • 27 Oktober 2022 11:51
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis, berpotensi menguat di tengah isu perlambatan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
 
Rupiah pagi ini melemah tipis satu poin atau 0,01 persen ke posisi Rp15.564 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.563 per USD.
 
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan saat ini sedang berkembang ekspektasi bank sentral AS The Federal Reserve akan memperlambat kenaikan suku bunga acuannya mulai Desember.

"Ekspektasi ini mendorong pasar melepas aset dolar dan masuk lagi ke aset berisiko termasuk rupiah dan bisa mendorong penguatan nilai tukar rupiah lagi hari ini terhadap dolar AS," ujar Ariston, Kamis, 27 Oktober 2022.
 
Kendati demikian, lanjut Ariston, di sisi lain pasar masih mewaspadai kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. "Kekhawatiran ini mendorong kenaikan harga aset berisiko menjadi tertahan," kata Ariston.
 
Baca juga: Rupiah Melemah Tipis di Kamis Pagi

 
Data ekonomi yang melemah memperkuat pandangan Federal Reserve akan memperlambat laju siklus kenaikan suku bunganya.
 
Pedagang dan ekonom memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) keempat kalinya berturut-turut pada pekan depan, tetapi ada spekulasi yang berkembang bahwa bank sentral akan memperlambat kenaikan suku bunga menjadi 50 bps pada Desember.
 
Pandangan The Fed dapat mulai berubah arah pada Desember diperkuat oleh data pada Selasa, 25 Oktober 2022, yang menunjukkan harga rumah AS merosot pada Agustus karena lonjakan suku bunga KPR melemahkan permintaan.
 
Data penjualan rumah keluarga tunggal baru AS juga turun pada September dan data untuk bulan sebelumnya direvisi lebih rendah, mendukung pandangan bahwa kenaikan suku bunga The Fed sudah bekerja terhadap ekonomi terbesar di dunia itu.
 
Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak ke arah Rp15.500 per USD dengan potensi resisten Rp15.600 per USD. Kemarin, rupiah ditutup menguat 60 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp15.563 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.623 per USD.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan