baca juga: Di 'Medan Perang', Sri Mulyani Maklumi Kinerja Pasar Modal 2022 |
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah dan melampaui angka sebelum pandemi," kata Wapres dalam sambutannya dalam Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 dikutip dari Antara, Jumat, 30 Desember 2022.
Dia mengatakan inflasi sampai dengan November 2022 juga masih terkendali meskipun ada sedikit peningkatan serta aktivitas pasar modal cukup bergairah sepanjang tahun.
"Hingga Desember ini, IHSG mempertahankan pertumbuhan positif sekitar tiga persen dengan rata-rata nilai transaksi harian sekitar Rp14 triliun. Kapitalisasi pasar meningkat, dan menjadi bursa terbesar di kawasan ASEAN," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga memaparkan lima alasan yang mendasari optimisme nya untuk menyambut 2023.
Yang pertama, kata Wapres, pemulihan ekonomi berjalan di jalur yang tepat dengan indeks manufaktur ekspansif, ekspor tumbuh, dan surplus neraca perdagangan terus membesar.
Namun demikian, Wapres mengimbau agar seluruh pihak tidak terlena dengan pencapaian ini dan tetap waspada akan tantangan ke depan.
"Meskipun demikian, antisipasi atas situasi ekonomi global dan kemungkinan perlambatan ekonomi di negara-negara mitra dagang utama kita, tetap diperlukan," tuturnya.
Yang kedua, sebut Wapres, sektor keuangan sehat dan kuat, yang saat ini turut diperkokoh dengan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
Ia menilai sinergi pemerintah serta peran otoritas sektor keuangan, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan semakin kuat dalam menjaga sektor keuangan.
"Perluasan peran LPS dalam penjaminan asuransi akan lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi nasional," ujarnya.
Yang ketiga, Wapres mengungkapkan, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai bangkit melalui berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional, implementasi Undang-Undang Cipta Kerja, dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Keempat, sektor ekonomi dan keuangan syariah terus menunjukkan pertumbuhan, serta perkembangan pasar modal syariah yang juga menggembirakan. Hal tersebut terlihat dari Indeks Saham Syariah Indonesia sepanjang 2022 yang tumbuh 9,4 persen dibandingkan 2021, sekaligus nilai sukuk korporasi meningkat sebesar 20,23 persen.
"Terakhir, penanganan kasus Covid-19 terkendali, dan cakupan vaksinasi maupun booster semakin luas," ucapnya.
Dengan kelima kondisi tersebut, Wapres berharap, kinerja pasar modal Indonesia tumbuh positif pada 2023, semakin banyak perusahaan akan go public, termasuk sektor UMKM yang naik kelas, serta berkembangnya penawaran efek melalui urun dana berbasis teknologi informasi.
Ia pun berpesan, agar seluruh pihak, termasuk para regulator, untuk terus meningkatkan kinerjanya agar kondisi baik dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News