Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana. FOTO: Bank Muamalat
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana. FOTO: Bank Muamalat

Bos Bank Muamalat: Digital Kunci Hadapi Persaingan di Industri

Angga Bratadharma • 14 November 2022 18:04
Jakarta: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menilai implementasi digital merupakan keniscayaan bagi sebuah bank dan menjadi kunci dalam menghadapi persaingan di industri. Adapun digitalisasi juga terdorong saat pandemi covid-19 membuat mobilitas masyarakat dibatasi guna meredam penularan.
 
Oleh karena itu, Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana menjelaskan, pihaknya sangat serius dalam mengembangkan infrastruktur digital banking. Menurutnya era digital membuat semua bank kini berada di playing field yang sama sehingga menjadi peluang yang harus dimanfaatkan oleh bank syariah.

 
"Transformasi digital merupakan salah satu dari tiga pilar utama dalam strategi bisnis Bank Muamalat yang mana implementasinya hingga saat ini sudah sangat memuaskan," kata Permana, dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin, 14 November 2022.

"Oleh karena itu menurut saya tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak beralih ke bank syariah karena infrastruktur digital yang diperlukan oleh nasabah sudah terakomodir," tambahnya.
Baca: Jelang Natal dan Tahun Baru Ketersediaan Bahan Pokok Dijamin Aman

Hal itu dikatakan Permana saat Bank Muamalat menggelar Market Outlook 2023 dengan mengusung tema 'Digital Trend in Financial Institution'. Kegiatan itu dihadiri Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana, Ekonom Senior Aviliani, dan Co-founder & COO DOKU Nabilah Alsagoff.
 
Fadlul mengatakan Market Outlook 2023 yang digagas oleh Bank Muamalat ini merupakan wadah berbagi pengetahuan bagi para pelaku industri keuangan khususnya keuangan syariah. Per Juni 2022 dana haji yang dikelola oleh BPKH mencapai sekitar Rp158 triliun yang dialokasikan dalam bentuk investasi sebesar kurang lebih 73 persen.
 
"Dan penempatan di bank syariah sebesar kurang lebih 27 persen. Dana haji yang dikelola oleh BPKH diproyeksikan dapat mencapai pada kisaran Rp160 triliun pada akhir 2022," tuturnya.
 
BPKH turut berkontribusi terhadap perekonomian syariah. Tercatat pada akhir 2021 penempatan BPKH pada perbankan syariah mencapai tujuh persen dari total aset seluruh perbankan syariah di Indonesia. Dari sisi investasi pada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), investasi BPKH mencapai kurang lebih sembilan persen dari total outstanding SBSN di Indonesia.
 
Hal ini menunjukkan besarnya peluang kerja sama yang dapat dilakukan bersama BPKH ataupun melalui Bank Muamalat untuk memberikan dampak positif atas pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
 
"Potensi dana kelolaan BPKH sangat besar dalam mengembangkan ekosistem institusi keuangan khususnya keuangan syariah. Tentu saja proses digitalisasi atas beberapa bisnis proses yang ada akan lebih mengoptimalkan dan mengefisienkan pengelolaan keuangan haji yang telah ada saat ini," ujarnya.
 
Sementara itu, Aviliani menambahkan, ancaman resesi bukan untuk dihindari, tapi justru dijadikan peluang karena masih banyak sektor-sektor yang mampu tumbuh positif. "Apalagi didukung oleh konsumsi masyarakat yang masih cukup tinggi," pungkasnya.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan