Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: Antara/Rivan Awal Lingga.
Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: Antara/Rivan Awal Lingga.

Meski Tipis, Rupiah Sukses Ganyang Dolar AS Pagi-pagi

Husen Miftahudin • 20 Desember 2023 09:16
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan, meski penguatan tersebut tipis.
 
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 20 Desember 2023, rupiah hingga pukul 9.05 WIB berada di level Rp15.496 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 10 poin atau setara 0,06 persen dari Rp15.506 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp15.489 per USD, juga naik 10 poin atau setara 0,06 persen dari Rp15.499 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah hari ini akan bergerak secara fluktuatif. Meski demikian rupiah kemungkinan besar akan mengalami penguatan.
 
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.490 per USD hingga Rp15.540 per USD," ujar Ibrahim.
 
Baca juga: Dolar AS Tergelincir di Tengah Spekulasi The Fed soal Suku Bunga
 

Pilpres diharapkan jaga pertumbuhan ekonomi

 
Menurut Ibrahim, demi menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian baik global maupun dalam negeri, maka Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 diharapkan bisa berlangsung dalam satu putaran dan akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
 
"Tren pertumbuhan ekonomi di lima persen bisa makin tinggi jika uang beredar makin besar. Terobosan kebijakan finansial di pemerintahan yang baru ini jadi hal yang sangat penting," papar dia.
 
Selain mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, lanjut Ibrahim, Pilpres yang berlangsung satu putaran juga dapat mempercepat program-program pemerintah yang sedang berjalan.
 
Selain itu, Pilpres 2024 satu putaran bisa menghemat biaya/anggaran hingga Rp17 triliun. Uang tersebut nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lebih mendesak, termasuk pemberian subsidi berupa Bantuan Sosial (Bansos), BBM Bersubsidi, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan lainnya kepada rakyat yang membutuhkan.
 
Kemudian, secara politis, pemilu satu putaran bisa menjaga kestabilan dalam negeri dan juga meminimalisasi ancaman polarisasi di masyarakat. Kekhawatiran ancaman polarisasi semakin besar jika putaran kedua menyajikan pertarungan antara Prabowo Subianto versus Anies Baswedan.
 
"Isu primordial dan isu agama (SARA) akan muncul, dan itu sudah pernah terjadi pada saat Pilgub DKI Jakarta," jelas dia.
 
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai September 2023 selalu berada di kisaran lima persen. Pada kuartal pertama, tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,03 persen.
 
Kemudian pada kuartal kedua meningkat menjadi 5,17 persen. Pada periode setelahnya (Juli-September) atau kuartal ketiga, perekonomian Indonesia sedikit melambat menjadi 4,94 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan