Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto
Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto

Rupiah Melemah Efek Rilis Rilis Inflasi AS?

Annisa ayu artanti • 12 Januari 2024 09:59
Jakarta: Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini terpantau melemah setelah data inflasi AS resmi diumumkan.
 
Mengacu data Bloomberg, Jumat, 12 Januari 2024, rupiah melemah 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp15.560,5 per USD.
 
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga menunjukkan pelemahannya terhadap mata uang negeri Paman Sam itu, yaitu menjadi Rp15.554 per USD, atau melemah 10 poin.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan rupiah berada di posisi Rp15.544 per USD. Sementara untuk hari ini rupiah akan bergerak dikisaran level Rp15.544 hingga Rp15.562 per USD.
 
Baca juga: Meski Gak Menguat Banyak, Rupiah Sukses Bikin Dolar AS Babak Belur

Imbas data inflasi AS

Melansir Antara, pelemahan rupiah tidak terlepas dari imbas rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan.
 
"Secara tahunan, inflasi umum AS tercatat sebesar 3,4 persen year on year (yoy), meningkat dari level terendah dalam lima bulan sebesar 3,1 persen (yoy) pada periode sebelumnya," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede.
 
Angka inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dari perkiraan sebesar 3,2 persen (yoy) karena harga energi yang turun lebih lambat.
 
Inflasi utama bulanan AS naik menjadi 0,3 persen month on month (mom) pada Desember 2023 dari 0,1 persen mom di bulan sebelumnya, terbesar dalam tiga bulan dan lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 0,2 persen mom.

Inflasi AS melambat

Sementara itu, inflasi inti AS melambat menjadi 3,9 persen (yoy) dari 4,0 persen (yoy). Meskipun melemah, angka tersebut turun lebih kecil dari perkiraan sebesar 3,8 persen (yoy).
 
Namun, investor masih mempertahankan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga pada paruh pertama 2024 karena kenaikan inflasi pada Desember 2023 terutama didorong oleh komponen non-inti.
 
"Mereka hanya sedikit menurunkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga The Fed pada Maret 2023 menjadi sekitar 65 persen dari sebelumnya 70 persen," ujar Josua.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan