Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami penguatan signifikan, meski penguatannya lebih rendah ketimbang perdagangan pagi.
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 25 September 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.102 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat sebanyak 85 poin atau setara 0,56 persen dari posisi Rp15.187 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 85 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 110 poin di level Rp15.102 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.187 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.095 per USD. Rupiah menguat hingga 84 poin atau setara 0,55 persen dari Rp15.179 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.092 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik sebesar 94 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp15.186 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 25 September 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.102 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat sebanyak 85 poin atau setara 0,56 persen dari posisi Rp15.187 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 85 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 110 poin di level Rp15.102 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp15.187 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp15.095 per USD. Rupiah menguat hingga 84 poin atau setara 0,55 persen dari Rp15.179 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp15.092 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik sebesar 94 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp15.186 per USD.
Baca juga: Meroket, Rupiah Pagi Ini Nyaris Sentuh Level Rp14 Ribuan |
Menanti dampak pelonggaran moneter
Diketahui, Bank Indonesia (BI) telah memutuskan memangkas suku bunga acuan (BI Rate) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2024 sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,0 persen. Keputusan tersebut merupakan bentuk transformasi kebijakan moneter dari bersifat pro-stability menjadi pro-growth.
Alasan penurunan suku bunga adalah probabilitas yang makin jelas soal penurunan suku bunga bank sentral AS atau Federal Funds Rate (FFR) pada bulan ini. Sehingga dengan percaya diri, meskipun FFR belum turun ketika RDG BI berlangsung, para pejabat BI memutuskan memangkas BI Rate terlebih dahulu.
Kemudian, dampak daripada probabilitas pemangkasan FFR pada bulan ini diyakini akan berimbas pada stabilitas nilai tukar rupiah. Sehingga, alasan BI sebelumnya yang mempertahankan suku bunga karena alasan stabilitas nilai tukar rupiah menjadi teralihkan. Inflasi yang stabil, dan diperkirakan bergerak di kisaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024 dan 2025.
"Yang terpenting adalah peran kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi. Jika sebelumnya, kebijakan BI yang mendorong pertumbuhan ekonomi adalah makroprudensial dan sistem pembayaran, kali ini juga didorong oleh kebijakan moneter," kata Ibrahim.
Dengan dorongan dari kebijakan moneter berupa pemangkasan BI Rate ini, menurut dia, diharapkan bisa mendorong kredit lebih lanjut di perbankan. "Sehingga mampu mendorong pembiayaan, serta pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," papar Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News