Namun menjelang awal Juni, harga BTC mulai memasuki fase konsolidasi di kisaran USD104.000-USD109.000.
Kondisi ini lumrah terjadi setelah reli besar. Tekanan jual juga datang dari arus keluar dana ETF Bitcoin spot di AS, yang tercatat sebesar USD157 juta selama 27–30 Mei, menurut SoSoValue.
Institusi masih pegang BTC
Meskipun terjadi aksi ambil untung jangka pendek, data menunjukkan minat investor institusional masih tinggi.Total nilai ETF spot Bitcoin kini menyentuh USD126,15 miliar atau 6,07 persen dari total kapitalisasi pasar BTC. Sejauh ini, aliran dana masuk kumulatif ke ETF tersebut mencapai USD44,37 miliar.
Ethereum lebih bersinar, naik hampir 41 persen
Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum (ETH) tampil jauh lebih agresif."Ethereum justru mengakhiri bulan Mei dengan performa luar biasa ditutup menguat +40,85 persen, bergerak dari USD1.753 hingga menyentuh USD2.784,” kata Financial Expert Ajaib, Panji Yudha dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Juni 2025.
Lonjakan ini didorong antusiasme terhadap ETF spot Ethereum, yang mencatat arus masuk USD286 juta dalam sepekan terakhir bulan Mei.
ETF ETH saat ini memiliki aset bersih USD9,45 miliar, setara 3,04 persen dari market cap Ethereum. Total dana masuk historis sudah menembus USD3,05 miliar.
Baca juga: OJK Didesak Delisting Token ASIX Anang Hermansyah, Ada Apa? |
ETF staking ETH siap diluncurkan?
Sinyal bullish tambahan datang dari rencana BlackRock yang dikabarkan akan meluncurkan ETF Ethereum dengan fitur staking.Jika disetujui oleh SEC dalam waktu dekat, ETH berpotensi menembus level USD3.000 bulan ini.
Regulasi kripto
RUU Bitcoin Act 2025 yang diajukan oleh Senator Cynthia Lummis sedang jadi pembicaraan hangat.RUU ini mengusulkan pemerintah AS membeli 1 juta BTC sebagai bagian dari cadangan strategis nasional, mirip seperti cadangan emas.
Presiden Trump bahkan sudah memberikan dukungan penuh lewat perintah eksekutif. Jika disetujui, langkah ini bisa menjadi tonggak sejarah adopsi Bitcoin secara resmi oleh negara.
Sinyal ekonomi AS bisa ubah arah pasar kripto
Awal Juni juga dibayangi sederet data ekonomi penting dari AS:2 Juni: Pidato Jerome Powell – akan menjadi petunjuk arah suku bunga.
3 Juni: Laporan JOLTS – potensi turunnya lowongan kerja bisa sinyalkan pelonggaran kebijakan.
4 Juni: ADP Employment – data tenaga kerja swasta, indikator ekonomi mikro.
5 Juni: Klaim pengangguran mingguan.
6 Juni: Non-Farm Payroll dan tingkat pengangguran – data penting untuk ekspektasi suku bunga.
Jika hasil data ekonomi melemah, The Fed bisa terdorong untuk melonggarkan kebijakan, yang biasanya mendorong harga aset kripto.
PDB AS tercatat minus 0,3 persen di kuartal pertama 2025. Meskipun inflasi tetap moderat di 2,3 persen, kekhawatiran ekonomi dan tekanan geopolitik membuat Bitcoin semakin dilirik sebagai safe haven baru oleh investor.
Bukan tak mungkin, BTC dan ETH akan terus menjadi pilihan utama investor global dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan kebijakan bank sentral dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News