Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Rupiah Pagi Ini Lagi Happy, Ini Penyebabnya!

Antara • 03 Mei 2023 10:20
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Rabu, 3 Mei 2023, menguat dipicu data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kurang baik. Rupiah pada pagi ini naik lima poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14.709 per USD, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.714 per USD.
 
"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan menguat terhadap dolar AS karena data-data ekonomi AS menunjukkan pelemahan," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova, dilansir dari Antara, Rabu, 3 Mei 2023.
 
Data ekonomi AS yang kurang baik tersebut antara lain meliputi data produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama 2023 dan data tenaga kerja di bawah ekspektasi analis. PDB AS naik 1,1 persen secara tahunan dalam tiga bulan pertama pada 2023, lebih rendah dari pertumbuhan 2,6 persen pada kuartal keempat tahun lalu.

Kondisi tersebut membuat dolar AS jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Kondisi ini diperparah dengan data lowongan kerja AS yang turun pada Maret, sehari sebelum Bank Sentral AS atau Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin.
 
Lowongan pekerjaan AS turun untuk bulan ketiga berturut-turut dan pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun terakhir. Hal ini menunjukkan beberapa pelunakan di pasar tenaga kerja yang dapat membantu perjuangan Fed melawan inflasi.
 
Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin pada Rabu untuk memerangi inflasi, sementara Bank Sentral Eropa juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan regulernya. Lebih banyak kenaikan suku bunga dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
 
Baca juga: Transportasi Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi April, Maklum Gara-gara Mudik Lebaran!
 

Inflasi dalam negeri terjaga


Sementara itu, Rully menuturkan data-data ekonomi domestik menunjukkan tren membaik, diantaranya data inflasi April 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti semakin menurun sejak awal 2023 menjadi ke level 2,83 persen secara tahunan  atau year on year (yoy).
 
Inflasi inti menurun dari 2,94 persen (yoy) pada Maret 2023 menjadi 2,83 persen (yoy) pada April 2023.
 
Berdasarkan data historis, inflasi inti mulai menurun pada Januari 2023 menjadi 3,27 persen dari Desember 2022 yang sebesar 3,36 persen (yoy). Inflasi inti terus menurun menjadi 3,09 persen (yoy) pada Februari 2023 serta 2,94 persen (yoy) pada Maret 2023.
 
Ia memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran Rp14.600 per USD hingga Rp14.700 per USD. Kemarin, rupiah ditutup turun 40 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp14.714 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.674 per USD.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan