"Hal ini sejalan dengan peningkatan penjualan di dalam negeri diiringi dengan strategi potongan harga yang dilakukan pedagang ritel, kelancaran distribusi, dan peningkatan permintaan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), event tengah tahun (mid year sale), serta musim liburan sekolah," ungkap Survei Penjualan Eceran (SPE) Juni 2023 yang dikutip Rabu, 12 Juli 2023.
Berdasarkan kelompoknya, peningkatan atau perbaikan terjadi pada mayoritas kelompok, tertinggi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 12,0 persen (yoy). Sementara kelompok lain yang tercatat meningkat antara lain kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebesar 0,2 persen (yoy) yang keluar dari fase kontraksi dan subkelompok sandang 15,0 persen (yoy) yang melanjutkan tren pertumbuhan.
Secara bulanan, penjualan eceran pada Juni 2023 menunjukkan perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar minus 0,3 persen (mtm), membaik dibandingkan minus 8,0 persen (mtm) pada periode sebelumnya.
Perbaikan penjualan eceran didorong oleh positifnya pertumbuhan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,3 persen (mtm); barang budaya dan rekreasi 2,7 persen (mtm); serta bahan bakar kendaraan bermotor 2,3 persen (mtm), yang mencatatkan peningkatan dan berbalik dari fase kontraksi pada bulan sebelumnya.
"Serta membaiknya penjualan subkelompok sandang dari sebelumnya minus 26,7 persen (mtm) menjadi minus 0,2 persen (mtm)," papar BI.
Baca juga: BI Prediksi Tekanan Inflasi Agustus 2023 akan Menurun |
Prakiraan penjualan riil Juli 2023
Bank Indonesia juga melihat kinerja penjualan eceran pada Juli 2023 secara tahunan diprakirakan tetap kuat, namun secara bulanan masih terkontraksi. Hal tersebut tercermin dari IPR Juli 2023 yang tercatat sebesar 212,7 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 6,3 persen (yoy), tetap kuat meski tidak setinggi 7,9 persen (yoy) pada Juni 2023.
Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 11,1 persen (yoy); subkelompok sandang 5,7 persen (yoy) yang tetap tumbuh positif; serta kelompok suku cadang dan aksesori yang minus 1,9 persen (yoy) yang mengalami perbaikan.
Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Juli 2023 diprakirakan tercatat sebesar minus 4,6 persen (mtm), terkontraksi lebih dalam dari minus 0,3 persen (mtm) pada bulan sebelumnya.
Hal tersebut utamanya diakibatkan karena kontraksi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar minus 5,6 persen (mtm); perlambatan pada kelompok barang budaya dan rekreasi 0,9 persen (mtm); serta bahan bakar kendaraan bermotor 1,8 persen (mtm).
"Ini sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode liburan sekolah, Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), dan cuti bersama," terang BI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News