Jakarta: Sebagian penduduk usia muda di Indonesia saat ini sudah melek investasi. Khususnya, mereka yang masuk kategori generasi Z.
Ketika gen Z tersebut telah mendapatkan pekerjaan yang cocok dan mendapatkan penghasilan sendiri, sebagian dari mereka sudah mengeluarkan pos anggaran untuk investasi.
Investasi merupakan satu rutinitas yang baik dilakukan gen Z. Semakin dini seseorang melakukan investasi, semakin banyak manfaat yang didapat di masa depan.
Saat ini, instrumen investasi yang disuguhkan ke masyarakat sangat beragam sehingga tidak ada alasan untuk tidak melakukan investasi.
Namun, sebaiknya sebelum melakukan dan memutuskan berinvestasi Anda harus mencari tahu informasi keuntungannya lebih dalam.
Melansir laman Prudential, berikut tips untuk berinvestasi di saham:
Ketika gen Z tersebut telah mendapatkan pekerjaan yang cocok dan mendapatkan penghasilan sendiri, sebagian dari mereka sudah mengeluarkan pos anggaran untuk investasi.
Investasi merupakan satu rutinitas yang baik dilakukan gen Z. Semakin dini seseorang melakukan investasi, semakin banyak manfaat yang didapat di masa depan.
Saat ini, instrumen investasi yang disuguhkan ke masyarakat sangat beragam sehingga tidak ada alasan untuk tidak melakukan investasi.
Namun, sebaiknya sebelum melakukan dan memutuskan berinvestasi Anda harus mencari tahu informasi keuntungannya lebih dalam.
Baca juga: Tips Memilih Karier untuk Gen z |
Melansir laman Prudential, berikut tips untuk berinvestasi di saham:
1. Kenali dulu tujuannya
Kamu perlu mengenali tujuan investasi sebelum merancang strategi karena investasi jangka pendek dan jangka panjang membutuhkan pendekatan yang berbeda.
Bagian terpentingnya adalah hindari keputusan investasi hanya karena mengikuti teman atau FOMO (Fear of Missing Out).
Bagian terpentingnya adalah hindari keputusan investasi hanya karena mengikuti teman atau FOMO (Fear of Missing Out).
2. Ketahui profil risiko
Profil risiko adalah seberapa jauh seorang investor dapat mentoleransi atau menanggung risiko. Dengan mengetahui profil risiko pribadi, maka investor akan mengalokasikan aset secara tepat.
3. Pakailah uang dingin
Ketika berinvestasi ada baiknya menggunakan uang dingin dan hindari uang panas. Uang dingin tidak bisa digunakan untuk keperluan pokok sehingga jika pasar saham turun, itu tidak akan mengganggu cash flow.
Sedangkan menggunakan uang panas untuk investasi cukup berisiko karena jika terjadi kerugian, itu dapat mengganggu keuangan sehari-hari.
Bahkan bisa mengakibatkan seseorang meminjam uang untuk berinvestasi di saham yang merupakan investasi berisiko tinggi.
Sedangkan menggunakan uang panas untuk investasi cukup berisiko karena jika terjadi kerugian, itu dapat mengganggu keuangan sehari-hari.
Bahkan bisa mengakibatkan seseorang meminjam uang untuk berinvestasi di saham yang merupakan investasi berisiko tinggi.
4. Pelajari analisis
Meskipun platform investasi menyediakan rekomendasi otomatis, tetapi kamu tidak selalu bergantung padanya. Belajar analisis fundamental dan teknikal adalah cara cerdas bagi investor dalam mengelola asetnya.
Dalam menabung saham, penting untuk mengetahui kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual aset dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti grafik historis pergerakan saham, kondisi ekonomi, pendapatan perusahaan, kinerja keuangan, dan potensi industri.
Jadi, bukan sekadar membeli dan menjual sembarangan. Untuk menghindari kesalahan dalam mengambil keputusan investasi, penting juga untuk mempelajari cara trading saham bagi pemula.
Sementara itu, jika seorang gen Z memutuskan untuk berinvestasi di logam mulia, berikut cara berinvestasinya mengutip dari CIMB Niaga bagi pemula:
Dalam menabung saham, penting untuk mengetahui kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual aset dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti grafik historis pergerakan saham, kondisi ekonomi, pendapatan perusahaan, kinerja keuangan, dan potensi industri.
Jadi, bukan sekadar membeli dan menjual sembarangan. Untuk menghindari kesalahan dalam mengambil keputusan investasi, penting juga untuk mempelajari cara trading saham bagi pemula.
Baca juga: Generasi Milenial Indonesia Punya Kesadaran Finansial Tertinggi, Tapi... |
Sementara itu, jika seorang gen Z memutuskan untuk berinvestasi di logam mulia, berikut cara berinvestasinya mengutip dari CIMB Niaga bagi pemula:
1. Pastikan terlebih dahulu tujuan dari investasi emas
Sebelum memulai investasi emas, pastikan kamu memiliki tujuan yang jelas. Investasi emas yang aman melibatkan pemahaman yang baik tentang tujuan kamu.
Tujuan tersebut bisa bervariasi, seperti untuk tabungan pernikahan, pendidikan, atau investasi hari tua. Misalnya, jika Anda merencanakan untuk berhenti bekerja dan memulai usaha sendiri dalam 10 tahun, Anda dapat menyisihkan sebagian penghasilan bulanan untuk diinvestasikan di emas.
Dengan tujuan yang jelas seperti ini, Anda akan lebih mampu menentukan besaran investasi emas setiap bulannya.
Tujuan tersebut bisa bervariasi, seperti untuk tabungan pernikahan, pendidikan, atau investasi hari tua. Misalnya, jika Anda merencanakan untuk berhenti bekerja dan memulai usaha sendiri dalam 10 tahun, Anda dapat menyisihkan sebagian penghasilan bulanan untuk diinvestasikan di emas.
Dengan tujuan yang jelas seperti ini, Anda akan lebih mampu menentukan besaran investasi emas setiap bulannya.
2. Pantau perkembangan harga emas secara berkala
Cara investasi emas selanjutnya adalah memantau perkembangan harga secara rutin. Memantau harga emas sekarang sangat mudah melalui banyaknya situs dan aplikasi yang menyediakan informasi harga emas setiap hari.
Tujuan memantau harga emas adalah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual emas. Meskipun emas dikenal sebagai investasi stabil, tetapi harganya kadang-kadang mengalami fluktuasi.
Dengan memantau harga, kamu dapat memanfaatkan penurunan harga untuk membeli emas dan menjualnya saat harga melonjak tinggi. Namun, sebaiknya investasi emas dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang, sekitar 5-10 tahun.
Tujuan memantau harga emas adalah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual emas. Meskipun emas dikenal sebagai investasi stabil, tetapi harganya kadang-kadang mengalami fluktuasi.
Dengan memantau harga, kamu dapat memanfaatkan penurunan harga untuk membeli emas dan menjualnya saat harga melonjak tinggi. Namun, sebaiknya investasi emas dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang, sekitar 5-10 tahun.
3. Belilah emas di tempat yang terpercaya
Cara investasi emas selanjutnya adalah mengetahui tempat pembelian yang tepat. Sebaiknya membeli emas dari tempat yang resmi dan terpercaya, dengan menyertakan surat-surat dan sertifikatnya.
Salah satu tempat direkomendasikan adalah PT Antam yang menyediakan emas batangan secara resmi di gerai penjualan atau situs e-commerce resmi. Alternatif lainnya adalah membuka rekening tabungan emas di PT Pegadaian.
Salah satu tempat direkomendasikan adalah PT Antam yang menyediakan emas batangan secara resmi di gerai penjualan atau situs e-commerce resmi. Alternatif lainnya adalah membuka rekening tabungan emas di PT Pegadaian.
4. Simpanlah emas di tempat yang aman
Selanjutnya, dalam cara investasi emas yang mudah bagi pemula ialah penting untuk memperhatikan tempat penyimpanannya. Salah satu tips investasi emas adalah memilih tempat penyimpanan yang aman.
Salah satu opsi adalah menyimpannya di rumah dalam brankas atau safety box. Alternatif lainnya, Anda juga bisa menyimpannya di Safe Deposit Box (SDB) yang disediakan oleh bank meskipun ada biaya tambahan yang perlu dikeluarkan.
Harga penggunaan SDB bervariasi tergantung pada kebijakan bank. SDB juga dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang berharga lainnya seperti sertifikat rumah atau tanah.
Salah satu opsi adalah menyimpannya di rumah dalam brankas atau safety box. Alternatif lainnya, Anda juga bisa menyimpannya di Safe Deposit Box (SDB) yang disediakan oleh bank meskipun ada biaya tambahan yang perlu dikeluarkan.
Harga penggunaan SDB bervariasi tergantung pada kebijakan bank. SDB juga dapat digunakan untuk menyimpan barang-barang berharga lainnya seperti sertifikat rumah atau tanah.
5. Fokus dengan masa depan
Cara investasi emas berikutnya adalah fokus pada masa depan. Investasi emas termasuk ke dalam tabungan untuk masa depan, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang, bahkan bisa mencapai 10 hingga 15 tahun ke depan.
Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran untuk melihat hasil investasi. Investasi emas cocok sebagai investasi jangka panjang, dimana hasilnya baru akan terasa setidaknya dalam 5-10 tahun mendatang.
Berbeda dengan jual beli yang bertujuan untuk mencari keuntungan dalam waktu singkat. Investasi emas memerlukan fokus terhadap tujuan dan masa depan yang ingin dicapai. Jadi, fokus pada masa depan adalah cara investasi emas yang dianjurkan. (Indy Tazkia Aulia)
Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran untuk melihat hasil investasi. Investasi emas cocok sebagai investasi jangka panjang, dimana hasilnya baru akan terasa setidaknya dalam 5-10 tahun mendatang.
Berbeda dengan jual beli yang bertujuan untuk mencari keuntungan dalam waktu singkat. Investasi emas memerlukan fokus terhadap tujuan dan masa depan yang ingin dicapai. Jadi, fokus pada masa depan adalah cara investasi emas yang dianjurkan. (Indy Tazkia Aulia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News